TEMPO.CO, Jakarta - Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina (Persero) Suhartoko mengatakan konsumsi Pertamax setelah kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi melonjak dua kali lipat atau 100 persen. "Biasanya, 2.200 kiloliter per hari. Terakhir sudah 4.000 kiloliter per hari," ujar Suhartoko seusai acara Pertamina Eco Run, Ahad, 30 November 2014. (Baca: Konsumsi Pertamax Naik 40 Persen)
Menurut Suhartoko, pada hari kerja, konsumsi Pertamax bisa lebih tinggi. Angka konsumsi tertinggi yang dicatat Pertamina adalah pada Selasa, 25 November 2014, yang mencapai 6.081 kiloliter. (Baca: Harga Pertamax Turun Jadi Rp 9.000-an)
Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi pada masa mendatang, Pertamina telah meningkatkan pasokan Pertamax di fasilitas penyimpanan sebesar empat kali lipat. Dengan demikian, ujar Suhartoko, Pertamina siap memasok Pertamax hingga 8.000 kiloliter per hari.
Berbanding terbalik dengan Pertamax, konsumsi bensin subsidi jenis Premium terus menurun. Biasanya, tutur Suhartoko, konsumsi Premium mencapai 81 ribu kiloliter per hari. Namun kini, rata-rata konsumsi Premium turun hingga 72 ribu kiloliter per hari.
Meski ada penurunan, Suhartoko memperkirakan konsumsi Premium hingga akhir tahun masih akan melampaui kuota yang ditetapkan. Sebab, rata-rata konsumsi Premium seharusnya bisa ditekan hingga 65 ribu kiloliter per hari agar jatah selama 39 hari bisa mencukupi. (Baca: Harga Pertamax Turun, Warga Masih Pilih Premium)
Hal serupa berlaku untuk solar, yang konsumsinya merosot hingga 34-35 ribu kiloliter per hari, dari semula sekitar 41 ribu kiloliter per hari. "Dengan konsumsi Premium dan solar saat ini, ada kelebihan kuota hingga 1,6 juta kiloliter," kata Suhartoko.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita Terpopuler
Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY
Fadli Zon: Lulusan SD Juga Bisa Naikkan Harga BBM
Pollycarpus Bebas, Allan Nairn Beberkan Data TPF