TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati Kebijakan Publik Karyono Wibowo mengaku cukup pesimistis melihat jajaran baru direksi PT Pertamina Tbk yang baru. "Masih ada peluang liberalisasi Pertamina," ujarnya di Jakarta, Ahad, 30 November 2014.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementrian Badan Usaha Milik Negara mengangkat bekas bos PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto, Jumat, 28 November lalu. Bersama Dwi, pemerintah juga mengangkat Yenny Andayani dan Ahmad Bambang dari internal Pertamina, sementara satu orang yaitu Arief Budiman berasal dari eksternal.
"Saya (juga) curiga terhadap pengangkatan Arif Budiman," ujarnya. Sebelum menjabat sebagai direksi Pertamina, Arif Budiman, adalah bos McKinsey Indonesia. McKinsey adalah perusahaan konsultan managemen terkemuka di dunia yang bermarkas di New York, Amerika Serikat yang menganut paham kapitalis. (Direksi Pertamina Dipangkas, Apa Alasannya)
Selanjutnya, Karyono memberi catatan terhadap Yennuy Andayani yang memang berasal Pertamina. "(Tapi) dia anak didik Ari Soemarno," ujarnya. Ari Soemarno adalah bekas Dirut Pertamina sekaligus kakak kandung Menteri BUMN Rini Soemarno. Rekam jejak Ari, banyak ditemukan indikasi kasus dugaan korupsi, dan bahkan pernah diperiksa KPK untuk kasus suap pejabat Pertamina oleh Innospec Ltd dari Inggris.
Selain itu Dirut baru Dwi, menurut Karyono, kurang kompeten memimpin Pertamina, musababnya, latar belakang Dwi sebelumnya adalah di bidang semen. Menurutnya sebagai pakar kebijakan publik, Pertamina seharusnya dipimpin oleh orang internal untuk bisa sukses, seperti Karen Agustiawan, direktur utama PT. Pertamina terdahulu. (Kata Rini, Ini Tugas Pertamina yang Baru)
Karena itu, Karyono merasa pesimistis dengan jajaran direksi baru Pertamina ini. Terlebih lagi dengan semangat Presiden Joko Widodo yang ingin memberangus praktek mafia migas. "Mafia itu bermain di sistem, kalau sistemnya tidak bisa dibenahi, sami mawon," katanya.
ANDI RUSLI
Berita terpopuler:
Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY
Pollycarpus Bebas, Allan Nairn Beberkan Data TPF
5 Celotehan Fadli Zon yang Menuai Hujatan
Ahok Idolakan Arsenal Karena Warna Kausnya