TEMPO.CO, Yogyakarta - Istri almarhum Gusti Bendara Pangeran Haryo Jokokusumo--adik bungsu Sultan Hamengku Buwono X--Raden Ayu Nuraida menceritakan kebiasaan unik Sri Sultan Hamengku Buwono IX setiap kali makan nasi blawong. Nasi blawong adalah menu sakral yang hanya tersedia pada hari ulang tahun sultan.
Nasi blawong ini juga khusus dimasak oleh selir-selir sultan. Kepada Pito Agustin Rudiana dari Tempo, 10 November 2014 lalu, Nuraida mengatakan dengan bersikap bijak, sultan yang tak punya permaisuri itu memakan masakan semua selirnya dengan mencicipnya satu per satu. "Sultan HB IX itu makannya sedikit. Paling banyak tujuh sendok,” kata Nuraida.
Menurut Nuraida, nasi blawong adalah masakan spesial keluarga Sultan. Nasi berwarna kemerahan dengan rasa gurih itu hanya disajikan pada setiap acara ulang tahun Sultan. Saking spesialnya, masakan ini bahkan dianggap sakral, dan resepnya dirahasiakan.
Nuraida yang merupakan pemilik Gadri Resto--rumah makan yang khusus menyajikan menu khas keraton--, ini mengaku sempat kesulitan mencari resep nasi blawong. Nuraida penasaran dengan resep nasi blawong, tapi para selir Sultan enggan membagi resepnya.
Tak hilang akal, Nuraida kemudian bereksperimen. “Akhirnya saya mencicip setiap masakan dan membuatnya berdasarkan bumbu yang saya rasakan. Ternyata hasilnya lebih enak,” tuturnya sambil tertawa.
Nuraida kemudian berinisiatif menyusun 100 resep masakan Keraton dalam buku berjudul "Warisan Kuliner Keraton Yogyakarta". Namun di dalam bukunya, dia sengaja tak melampirkan resep nasi blawong yang dianggap sakral itu. Tak heran, proses pembuatan buku resep itu membutuhkan waku lama. Baru tujuh tahun kemudian pascamangat-nya Hamengku Buwono IX pada 1988, Nuraida menerbitkan bukunya.
TIM TEMPO
Berita terkait:
Kelas-kelas Kuliner di Solo
Jakarta Ibu Kota Negara, Medan Ibu Kota Kuliner
Di Solo, Sekat Sosial Hilang Lewat Perut
Makanan Indonesia adalah...?