TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas masyarakat Indonesia belum memahami soal HIV AIDS. Hal itu terbukti dari survei Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) terhadap penduduk berusia 15 tahun ke atas, cuma 57 persen yang pernah mendengar istilah HIV AIDS. Sisanya, 42 persen sama sekali belum pernah mendengar. (Baca: Tren Kaum Gay di Tangerang Meningkat?)
Pertanyaan selanjutnya, sejauh mana pemahaman 57 persen masyarakat itu? IBCA kembali melakukan survei dengan melayangkan pertanyaan sederhana. Misalnya: apa itu AIDS? Hasilnya mengejutkan. Sebanyak 88,6 persen responden belum paham sedangkan yang memahami hanya 11,4 persen.
Manager program IBCA, Yuli Simarmata, menilai hal ini mengkhawatirkan karena biasanya orang tidak menyadari ketika terinfeksi. Ia menjelaskan gejala HIV AIDS terjadi dalam beberapa tahap. Infeksi virus HIV merusak bagian tubuh seseorang melalui dua cara, yaitu langsung menyerang organ tubuh penderita, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan terjadinya serangan penyakit lain. (Baca: Hari AIDS, Ratusan Napi di Kendari Jalani Tes HIV)
"Human immunodeficiency virus langsung merusak kekebalan tubuh manusia," kata Yuli kepada Tempo, Jumat, 28 November 2014.
Yuli menambahkan, HIV dengan cepat akan merusak kekebalan tubuh (limposit T CD4). Setelah itu, virus ini akan bermutasi dalam bentuk berbagai tipe. "HIV merusak CD4 sehingga jumlahnya akan berkurang terus-menerus. (Baca: Pecandu Narkoba Kena HIV/Aids Capai 4 Juta)
RINA ATMASARI
Terpopuler
Ketika Kerajinan Indonesia Naik Kelas
Tips Membuat Bayi Mudah Tidur
Berhijab Trendi ala Mahasiswi, Ini Panduannya
Susu Tidak Kurangi Risiko Patah Tulang
Jangan Sembarang Beri Obat Pencahar ke Bayi