TEMPO.CO, New York - Faktor usia dan keausan tulang sering menjadi penyebab umum terjadinya nyeri punggung. Namun para ahli mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko nyeri punggung dan rasa tidak nyaman. (Baca: Nyeri Punggung, Perhatikan Posisi Duduk dan Tidur)
"Banyak orang dengan gejala nyeri punggung bagian bawah terganggu kegiatan hariannya. Namun kebiasaan setiap hari yang kemungkinan menjadi faktor penyebab nyeri," ujar Dr Michael Gleiber, ahli operasi ortopedi dan juru bicara American Academy of Orthopaedic Surgeons, seperti dikutip situs Health Day edisi 30 November 2014. "Sangat penting untuk mengidentifikasi beberapa kebiasaan tersebut dan menghindarinya. Kemudian beradaptasi dengan cara lain yang menyehatkan," kata Gleiber dalam siaran pers.
Sebelumnya, National Health Interview Survey pada 2012 di Amerika pernah melaporkan sebanyak 65,8 juta orang Amerika dewasa mengalami nyeri punggung bagian bawah. Melakukan olahraga secara rutin bisa memperkuat punggung dan tulang-tulang inti.
Jika Anda mengalami nyeri punggung akut, jangan melakukan olahraga keras tetapi tetaplah bangkit dan bergerak, kata Gleiber. Hanya berbaring di tempat tidur atau tidak aktif terlalu lama bisa menyebabkan gejala nyeri punggung menjadi lebih buruk. (Baca: Merokok Bisa Sebabkan Nyeri Punggung)
Gleiber menyarankan untuk menghindari mengangkat benda-benda berat. Jika Anda harus mengangkut benda-benda berat, gunakan teknik yang baik, jangan membungkuk. Dia menyarankan, usahakan untuk menjaga agar punggung tetap tegak dan membungkuk dengan lutut Anda.
Baca Juga:
Saran lain, sebaiknya menjaga berat tubuh. Kelebihan berat badan atau obesitas menambah beban pada punggung bagian bawah. Kemudian, perhatikan juga postur tubuh. Telinga seharusnya sejajar dengan bagian atas bahu. (Baca: Nyeri Punggung, Stop Sebelum Menyerang)
ARBA'IYAH SATRIANI | HEALTH DAY
Terpopuler
Ketika Kerajinan Indonesia Naik Kelas
Begini 7 Tren Mode Tahun Depan
Berhijab Trendi ala Mahasiswi, Ini Panduannya
Susu Tidak Kurangi Risiko Patah Tulang
Jangan Sembarang Beri Obat Pencahar ke Bayi