TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengakui kekurangan Indonesia dalam mempromosikan kuliner Nusantara. Padahal, dia mengetahui bahwa Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat luar biasa. "Bisa dikatakan (Indonesia) gagal membuat branding kuliner ke pasar dunia internasional," katanya dalam akun Facebooknya, Ir H Joko Widodo, 30 November 2014. (Baca : Jokowi: Taklukkan Dunia dengan Kuliner Indonesia)
Jokowi menceritakan pengalamannya di Eropa beberapa tahun lalu untuk perjalanan bisnis. Ia kagum melihat Tom Yam, masakan Thailand yang sudah sangat dikenal di benua biru itu.
Masakan Indonesia, seperti gado-gado dan nasi goreng, sayangnya hanya terkenal di negeri Belanda. Selain masakan asli Indonesia, ada pula hidangan nasi lengkap ala Indonesia buatan orang Belanda yang berisi sate sampai telor dadar seperti Rijsttafel di Belanda.
Ia pun yakin, sebenarnya masakan Indonesia luar biasa enak. "Dan dunia mengakui mutunya," katanya. Ia mencontohkan salah satu prestasi masakan khas Indonesia, seperti rendang sebagai masakan terlezat di dunia yang disurvei oleh CNN dalam 'World's 50 Most delicious Foods'. Bahkan cendol juga dimasukkan dalam daftar minuman terenak. "Itu adalah hasil dari peradaban kuliner kita," katanya.
Mantan wali kota Solo ini berharap masakan Indonesia lain juga bisa mendapat apresiasi baik dari dunia internasional. "Kita bisa menjadikan soto mie sebagai makanan kesenangan di Moscow, sop buntut menjadi kegemaran orang-orang di Tokyo atau soto ambengan menjadi kegemaran penduduk London," katanya.
Salah satu cara untuk menembus dunia internasional adalah dengan mencintai dan bangga dengan masakan asli Indonesia. "Tidak minder dengan makan gado-gado, lotek, ketoprak, lontong balap ataupun tahu gejrot," katanya menyemangati.
MITRA TARIGAN
Berita Terpopuler
Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY
Pollycarpus Bebas, Allan Nairn Beberkan Data TPF
5 Celotehan Fadli Zon yang Menuai Hujatan
Ahok Idolakan Arsenal Karena Warna Kausnya
Ombudsman: Kurikulum 2013 Membebani Guru dan Siswa
