TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, tidak sepakat partainya dituding sedang memainkan politik dua kaki. Kata dia, selama ini Demokrat berperan sebagai penyeimbang pemerintah.
"Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) negarawan sejati, mengajarkan siap menang dan kalah, bukan berarti politik dua kaki," kata Ruhut saat dihubungi Tempo, Ahad, 30 November 2014.
Sebelumnya, pengamat politik dari Charta Politica, Yunarto Wijaya, mengatakan Partai Demokrat sedang memainkan politik dua kaki. (Baca: Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY)
Artinya, partai berlambang mirip logo Mercy tersebut selalu memilih posisi aman setiap kali menghadapi isu strategis. (Baca: Ruhut: Demokrat Tolak Dukung Hak Interpelasi )
Ruhut menjelaskan, Demokrat saat ini sedang condong ke Koalisi Prabowo. Alasannya, proses revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) sedang berlangsung. Ketua Panitia Khusus UU MD3, Benny K. Harman, merupakan kader Demokrat.
Ruhut menegaskan, bila program Koalisi Joko Widodo baik, Demokrat akan mendukung. Demokrat, dia melanjutkan, tidak ingin menjegal siapa pun, termasuk Jokowi.
Ihwal interpelasi, Demokrat menolak usul tersebut. Sebab, Demokrat memilih hak bertanya dilaksanakan dahulu sebelum interpelasi. "Tahapannya, kan, sudah jelas."
Ruhut menolak mendukung anggota Fraksi Partai Golkar, Muhammad Misbakhun, yang mengusulkan interpelasi. Menurut dia, Misbakhun cs tidak baik.
"Dulu kami pernah diganggu, masak, sekarang mau menari di gendang permainan dia."
DEWI SUCI RAHAYU
Berita terpopuler lainnya:
Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY
Pollycarpus Bebas, Allan Nairn Beberkan Data TPF
Ahok Idolakan Arsenal Karena Warna Kausnya
Alex Asmasoebrata Bangga Berbesankan Muchdi