TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menilai kebanyakan kader Partai Golkar memulai karier di bidang politik secara instan. Mereka tidak belajar memimpin Golkar dari tingkat terbawah partai tersebut.
"Sekarang kadernya 'berjenggot'. Maksudnya, tidak mengakar atau instan," kata Ruhut saat dihubungi Tempo, Ahad, 30 November 2014. (Baca; Kecewa Munas Golkar Melahirkan Lima Partai Baru
Mantan politikus Golkar itu mengaku tidak banyak mengenal kader beringin di tingkat dewan pimpinan daerah ataupun pusat. Ruhut sempat bergabung dengan Golkar selama 32 tahun. Menurut dia, kebanyakan kader partai ini hanya menginginkan jabatan.
Ruhut mengaku sedih mendengar Golkar kisruh. Ruhut sempat berkelakar, konflik tersebut muncul karena dia tidak lagi bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu. (Baca: Inilah Penentang Aburizal Bakrie di Partai Golkar)
"Enggak ada yang seberani Ruhut, sih. Enggak ada yang rambutnya kuning, baju kuning, semua kuning sampai pakaian dalamnya," kata Ruhut sembari tertawa.
Konflik Golkar bermula saat rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat Golkar digelar di markas partai itu di Jakarta pada awal pekan lalu. Presidium Penyelamat Partai Golkar yang diketuai Agung Laksono memecat Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.
Agung Laksono cs berencana membentuk musyawarah nasional tandingan pada Januari 2015. Walhasil, mereka absen dari Munas IX yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, sejak kemarin hingga 3 Desember mendatang.
DEWI SUCI RAHAYU
Baca berita lainnya:
5 Celotehan Fadli Zon yang Menuai Hujatan
Jokowi Diserang Media Malaysia, Ini Pembelaan Susi
Lawan Stoke City, Akhirnya Liverpool Menang!
Yorrys: Ical Bikin Partai Lapindo Jaya Saja