TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Golkar, Yorrys Raweyai, mengatakan pengawalan Musyawarah Nasional Golkar oleh pecalang merupakan hal baru. Pecalang merupakan petugas keamanan adat Bali.
"Ini pertama kalinya Munas Golkar sampai dikawal seperti sekarang," ujar Yorrys ketika dihubungi Tempo via telepon, Senin, 1 Desember 2014.
Para pecalang diminta panitia mengamankan jalannya munas di Bali dari gangguan luar. Jumlah pencalang mencapai ratusan. Mereka dibantu aparat kepolisian serta Tentara Nasional Indonesia. (Baca:Airlangga Kritik Panitia Munas Golkar)
Setahu Yorrys, tak pernah ada Munas Golkar yang dijaga oleh kelompok seperti pecalang. Menurut Yorrys, penjagaan oleh pecalang ini hal baru. "Selama ini munas bersifat demokratis dan terbuka, tidak pakai penjagaan seperti sekarang. Ini kan lucu," kata Yorrys.
Menurut Yorrys, Golkar sebagai partai senior sesungguhnya tak perlu sampai mengerahkan penjagaan ketat, apalagi melibatkan pecalang. Pelibatan pecalang, kata Yorrys, malah memberi kesan buruk terhadap jalannya munas.
"Kalau tafsirkan sendiri, kalau sampai diawasi pecalang begitu demokratis tidak? Ini malah memberi kesan buruk terhadap calon-calon pemilih nantinya," ujar Yorrys. (Baca: Presidium Golkar Tidak Berniat Keluar dari Partai)
Yorrs kembali dari Bali pada Ahad malam. Namun ia membantah mengikuti Munas Golkar yang mengambil lokasi di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali. Meski begitu, ia tetap mengawasi proses munas via telepon dengan sesama kader Golkar.
ISTMAN M.P.
Terpopuler:
Wali Kota London: Sulit Tiru Car-Free Day Jakarta
Dukung Agung Laksono, Yorrys Raweyai Juga di Bali
Di Balik Kehadiran Prabowo Cs di Munas Ical
Jokowi: Taklukkan Dunia dengan Kuliner Indonesia
Hari Ikan, Menteri Susi Buka Lomba Masak Ikan Dori