TEMPO.CO, Jakarta - PT HM Sampoerna menyelesaikan pembangunan pabrik rokok di Karawang, Jawa Barat. Presiden Direktur HM Sampoerna Paul Janelle mengatakan pabrik ini dibangun untuk menggenjot ekspor rokok perseroan. "Rampung lima bulan lalu, sekarang beroperasi," ujarnya setelah bertemu dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin, Senin, 1 Desember 2014.
Paul menuturkan pabrik baru akan membuat sigaret kretek mesin (SKM). Namun Paul enggan menyebutkan nilai investasi untuk pabrik baru ini. Dia hanya memberikan gambaran, dalam sepuluh tahun terakhir, Sampoerna membelanjakan modal Rp 50 triliun dan nilai total pajak yang dibayar mencapai Rp 50 triliun. (Baca: Pabrik Rokok Tutup, Warga Banting Setir)
Kepala Bagian Komunikasi dan Perdagangan Internasional HM Sampoerna Elvira Lianita mengatakan perseroan kini memiliki dua pabrik SKM, yakni di Karawang dan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Sampoerna juga punya tiga pabrik sigaret kretek tangan (SKT), yaitu di Surabaya, Malang, dan Probolinggo. Pabrik SKT lebih banyak karena Sampoerna bekerja sama dengan 38 mitra produksi. "Ada 85 ribu karyawan. Kebanyakan ibu-ibu pelinting SKT," ujar Elvira.
Menurut Elvira, sebelum pabrik di Karawang beroperasi, sebagian besar produksi rokok Sampoerna dijual di dalam negeri. Hanya sebagian kecil yang diekspor ke 39 negara, antara lain Malaysia dan Australia. (Baca: Rp 20 Miliar untuk Alih Profesi Petani Tembakau)
AMIRULLAH
Berita Terpopuler
Jokowi Diserang Media Malaysia, Ini Pembelaan Susi
Yorrys: Ical Bikin Partai Lapindo Jaya Saja
Media Malaysia Berbalik Puji Jokowi
Jokowi Tampak Mulai Kedodoran Soal Hukum