Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencicipi Kopi Buatan Barista Juara Internasional  

Editor

Isma Savitri

image-gnews
M. Choiruddin Syah (25), pemenang pertama Kompetisi Internasional Barista Vergnano 2014 (Vergnano Best Barista Competition) di SIAl, Paris, Perancis. TEMPO/Frannoto
M. Choiruddin Syah (25), pemenang pertama Kompetisi Internasional Barista Vergnano 2014 (Vergnano Best Barista Competition) di SIAl, Paris, Perancis. TEMPO/Frannoto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dari balik grinder atau mesin penggiling biji kopi merek Vergnano 1882, M. Choiruddin Syah, 25 tahun, menyembulkan senyum. "Mau minum kopi apa?” tanyanya kepada kami di restoran Umabo tempatnya bekerja, seperti ditulis Koran Tempo, akhir pekan lalu.

Ditanya begitu oleh juara kompetisi barista internasional Vergnano 2014, baiknya kami pasrah saja. Untuk apa repot memilih pesanan kopi jika tengah bersama seorang peracik kopi yang andal.

Dalam lima menit, Choiruddin yang akrab disapa Irul itu berjibaku dengan peralatan tempurnya. Pertama, ia menghaluskan biji kopi arabika dan robusta dengan grinder. Kemudian, kopi ditekan dengan alat khusus. Baru setelah itu kopi diolah dengan mesin.

Voila! Secangkir espresso panas bikinan Irul tersaji di meja kami. Rasa manis dan asam mendominasi, meninggalkan jejak pahit yang lembut seperti cokelat hitam. Maklum, 80 persen biji kopi yang diolah Irul untuk kami berjenis arabika. "Empat faktor yang menentukan enak-tidaknya kopi adalah kualitas biji, grinder, mesin kopi, dan barista. Salah satu faktor saja enggak oke, ya, enggak bakal dapat kopi yang bagus," ujarnya.

Irul berkenalan dengan kopi sekitar tiga tahun lalu. Ketika itu ia belum jatuh cinta kepada kopi. Semua berubah saat awal tahun ini ia ditantang bosnya di Umabo untuk ikut dalam kompetisi barista internasional Vergnano, salah satu produsen kopi tersohor di Italia.

Pria asal Jepara, Jawa Tengah, itu lantas belajar kepada Erie Santausa, pelatih barista dari PT Sukanda Djaya, selama enam bulan. Dalam sehari, puluhan kali Irul belajar cara tepat mengolah kopi. Ia juga semangat mengenal seluk-beluk kopi, termasuk soal sejarahnya. Perlahan, Irul pun mulai naksir si biji hitam. Ia mulai merasa aneh jika sehari saja tak mencecap kopi dan menghirup aroma wanginya. Kopi favoritnya adalah espresso.

Kursus singkat dengan Erie berbuah manis. Lolos seleksi lokal dan regional, Irul juga menang di tingkat internasional. Di Prancis, Irul membuat dua peserta senior dari Italia tercengang karena untuk pertama kalinya gelar juara diraih orang di luar negara mereka. Yang membuat Irul mengalahkan peserta dari sejumlah negara seperti Rusia, Italia, Polandia, dan Yunani, adalah konsistensi rasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh empat juri bidang sensoris dan satu bidang teknis, Irul dan peserta lain diminta menyajikan empat espresso, empat cappuccino, empat espresso macchiato, dan empat cappuccino to go atau yang dibawa pulang. Tiap kopi mesti dibikin dalam lima belas menit, termasuk menyiapkan mesin penggilingnya. Nah, juri lalu menilai, barista mana yang bisa menyajikan kopi dengan rasa yang konsisten enaknya, dengan teknik peracikan yang tepat.

Di sela-sela bekerja sebagai barista, Irul pun terus belajar soal kopi, dari mana saja. Entah dari tamunya, Erie, ataupun Internet. Coba saja datang ke Umabo, Irul pasti akan antusias meladeni obrolan Anda seputar kopi. Kata dia, belajar soal kopi membuatnya rendah hati. "Namanya ilmu, enggak ada batasnya. Makin mendalami kopi, saya makin merasa bodoh dan ingin selalu belajar," ujarnya. (baca juga: Orang Indonesia Makin Gemar Minum Kopi)

ISMA SAVITRI

Terpopuler:
Di Yogya, Ada Lidah Penggoyang Lidah
Empat Jenis Nasi Simbol Keselamatan
Cerita Keraton Yogya Kecoh Belanda Lewat Kuliner 
Sultan HB IX, Makan 7 Sendok dari Selir-selirnya
Bir Jawa Berkhasiat Melangsingkan Tubuh

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

12 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

18 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

19 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

20 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.