TEMPO.CO, Yogyakarta - Satu resep autentik Keraton Kesultanan Yogyakarta adalah lidah asap atau asin lidah. Menu masakan yang biasa disajikan untuk makan siang ini adalah makanan favorit para sultan, terutama Hamengku Buwono VIII.
"Ini masakan turun-temurun, dari zaman Hamengku Buwono VIII sampai sekarang masih sering disajikan," ujar Kanjeng Raden Tumenggung Jatiningrat, cucu dari almarhum Sultan Hamengku Buwono VIII, saat ditemui di Tepas Dwarapuro, kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis, 6 November 2014.
Baca Juga:
Jatiningrat atau sering disapa Romo Tirun mengatakan hingga saat ini menu lidah asap banyak disukai keluarga keraton. "Saya pun suka." (Baca juga: Sultan HB IX, Makan 7 Sendok dari Selir-selirnya)
Bahan utama lidah asap adalah lidah sapi yang direbus, dipotong dengan potongan besar, lalu dijepit dengan bambu. Berikutnya, Tirun menjelaskan, lidah sapi yang sudah direbus itu dilumuri mentega dan bumbu-bumbu kemudian dibakar.
Menu lain yang jadi favorit para raja Keraton Yogyakarta adalah semur krukup. Sama seperti semur pada umumnya, menu ini menggunakan kentang sebagai bahan utamanya. "Tapi kentangnya dihaluskan dan dicampur dengan sayur semur," ujar Tirun. (Baca juga: Nasi Blawong, Makanan Sakral Sultan Yogyakarta)
Untuk membuat semur krukup ada beberapa tahapan. Pertama, sayur semur atau ayam semur dibungkus dengan kentang rebus yang sudah dihaluskan. "Campuran ayam, sayur, dan kentang itu kemudian dilangseng (dikukus menggunakan langseng) sampai matang," kata Tirun. "Rasanya enak sekali."
TIM MAJALAH TEMPO
Berita Terpopuler
5 Celotehan Fadli Zon yang Menuai Hujatan
Jokowi Diserang Media Malaysia, Ini Pembelaan Susi
Yorrys: Ical Bikin Partai Lapindo Jaya Saja