TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pencurian ikan (illegal fishing) akan terus berlangsung karena prakteknya dilindungi pihak yang berkepentingan. Susi menilai para pelaku illegal fishing ini mendapat perlindungan dari broker dalam negeri.
"Tidak akan berhenti kalau masih ada tangan-tangan dari mereka," ujar Susi dalam acara Chief Editors Meeting di Kementerian Kelautan, Senin, 1 November 2014. (Baca: Susi-TNI AL Buat MoU Berantas Pencurian Ikan)
Susi menuturkan pihak ketiga atau broker menjadi arena bermain bagi pihak yang mengambil keuntungan dari praktek illegal fishing. "Harus dihentikan," kata Susi. (Baca: Kapal Thailand Curi Ikan, Susi Panggil Dubes)
Untuk menghentikan praktek tersebut, ujar Susi, salah satunya dengan menenggelamkan kapal ilegal. Dia menilai hukuman penenggelaman kapal merupakan efek psikoligis terbaik, agar kapal ilegal berhenti mencuri ikan dari perairan Indonesia. "Ini akan memberikan efek psikolgis terbaik," tutur Susi. (Baca: Setahun, 75 Kapal Ilegal Curi Ikan Indonesia)
Sebelumnya, Menteri Susi telah melalukan kerja sama dengan TNI Angkatan Laut dalam pengawasan dan penindakan kapal ilegal. Kepala Staf Angkatan Laut Admiral Marsetio mengatakan siap membantu dan mengawasi praktek illegal fishing. "Jika ada kegiatan kapal ilegal, akan kita sapu," ujar Marsetio.
DEVY ERNIS
Baca juga:
Persija Bebaskan Rahmad Darmawan Pilih Pemain
OJK Terbitkan Sertifikat Beragun Aset Perumahan
Dortmund Terpuruk, Jurgen Klopp Enggan Mundur
Bom Meledak Saat Pemakaman di Afganistan