TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan hari bebas kendaraan atau car-free day di Jakarta setiap Ahad menginspirasi Wali Kota London Boris Johnson. Dia berencana menerapkan hal serupa di ibu kota Inggris itu. (Baca : Tiga Kemiripan Presiden Jokowi dengan Wali Kota London)
Seperti dikutip dari situs Dailymail, Johnson menyatakan terkesan oleh pelaksanaan car-free day di Jakarta. "Bukankah itu sensasional, saya harus menyatakan bahwa saya terkesan oleh kepopuleran car-free day di Jakarta," katanya. (Baca : Satpam Monas Patroli Gunakan Sepeda dari London)
Johnson melanjutkan, sebenarnya dia sudah memikirkan hal serupa sejak lama. Dia pesimistis hal itu bakal sukses diterapkan di Inggris. Namun dia menyatakan akan membahas masalah ini dengan Dewan Transportasi London. (Baca : Temui Ahok, Wali Kota London Bahas Asian Games)
Pernyataan Johnson itu menuai protes dari pembaca Dailymail. Seorang pembaca yang mengaku bernama Davina balik bertanya kepada Johnson. "Apakah dia sudah pernah mendengar tentang demokrasi, apakah rakyat menginginkannya?" katanya. (Baca : Wali Kota London: Sulit Tiru Car-Free Day Jakarta)
Pembaca lain bernama Flipperni juga tak setuju atas rencana ini. Orang tua tunggal dengan empat balita ini mengatakan bakal kesulitan berkunjung ke rumah ayah-ibunya bila aturan tersebut diterapkan.
Lain lagi komentar pembaca yang mencantumkan namanya sebagai Angry Bird. Dia mengapresiasi langkah Johnson. "Boris for PM (Boris menjadi Perdana Menteri)," tulisnya. Pendapat itu langsung ditanggapi oleh pembaca lainnya, Mrgrumpy, "Perdana Menteri di Indonesia?"
Johnson berkunjung ke Jakarta pada akhir pekan lalu. Pada Ahad, 30 November 2014, dia dan Presiden Joko Widodo serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengayuh sepeda bersama-sama di acara car-free day.
DAILYMAIL | DEWI
Berita Terpopuler
Fahrurrozi, Gubernur Jakarta Tandingan Versi FPI
FPI Pilih Gubernur Jakarta Fahrurrozi. Siapa Dia?
Jokowi Larang PNS Priyayi, Meme Lucu Bertebaran
Kubu Agung 'Main Mata' dengan Peserta Munas Bali
FPI: Kami Punya Gubernur Baru
JK: Golkar Bisa Pecah Lagi