TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia sudah berkomunikasi dengan keluarga 35 warga negara Indonesia yang tenggelam bersama kapal ikan Oryong 501 milik Korea Selatan di Laut Bering, Rusia. (Baca: Setiap 90 Detik, 1 Orang Tewas Tenggelam)
"Kami akan pantau terus selain tiga yang dapat diselamatkan. Saya sudah minta ke teman-teman untuk berhubungan dengan pihak imigrasi, melacak keluarga korban dan sudah mulai dilakukan komunikasi dengan keluarga," kata Retno di sela-sela Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Balai Kartini, Selasa, 2 Desember 2014. (Baca: Kapal Korsel Tenggelam, ABK Indonesia Masih Dicari)
Retno mengatakan pihak yang sudah diajak berkomunikasi yakni tim di Seoul serta otoritas imigrasi terkait. Kementerian Luar Negeri, kata Retno, melalui Kedutaan Besar di Moskow dan Seoul juga sudah membentuk hotline khusus bagi para keluarga agar bisa mengetahui perkembangan terbaru.
"Kami sudah set up hotline. Baik hotline di Direktorat Perlindungan WNI kita di Moskow dan juga Seoul. Ini akan sangat membantu keluarga untuk mengetahui informasi tentang kru kapal WNI yang tenggelam itu," katanya.
Kemarin, kapal ikan Oryong 501 tenggelam di Laut Bering, Rusia. Kapal karam sekitar pukul 12.00 WIB. Sebanyak 35 WNI yang tenggelam adalah anak buah kapal milik Korea Selatan itu.
Selain dari Indonesia, ada juga anak buah kapal yang berasal dari Korea, Filipina, dan Rusia. Hingga kini, ada delapan ABK yang diselamatkan. Tiga di antaranya merupakan ABK asal Indonesia.
ANANDA TERESIA
Berita terpopuler:
Jokowi Larang PNS Priyayi, Meme Lucu Bertebaran
Kubu Agung 'Main Mata' dengan Peserta Munas Bali
JK: Golkar Bisa Pecah Lagi
Tiga Janji Palsu Ical Selama Jadi Ketum Golkar
18 Bulan Lagi, Kepolisian di Bawah Menteri