TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, diserbu ratusan orang berseragam hitam-hitam bertuliskan "Satgas DPP PPP", Selasa, 2 November 2014. Mereka mengatasnamakan pendukung kepengurusan PPP versi Romahurmuziy.
Massa datang ke kantor partai berlambang Ka'bah itu sekitar pukul 13.30 menggunakan dua bus kecil dan langsung masuk ke dalam gedung. Tujuan mereka adalah menduduki kantor karena merasa kepengurusan Romahurmuziy alias Romy adalah kepengurusan yang diakui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (Baca:Menkumham Yasonna Sahkan PPP Romahurmuziy )
Sejumlah pengurus partai dan anggota Satuan Petugas PPP berpakaian loreng yang tengah beraktivitas di dalam kantor terkejut melihat kedatangan ratusan orang ini. Mereka langsung menutup pagar dan melarang mereka masuk. Sempat terjadi kericuhan saat satgas kedua kubu saling dorong di gerbang kantor.
Seorang anggota satgas kubu Romy mengatakan kedatangan mereka ke kantor DPP bertujuan menduduki kantor yang kini masih dikuasai pengurus kubu Suryadharma Ali. Mereka beralasan kepengurusan PPP yang dipimpin Ketua Umum Djan Faridz tidak sah karena tidak diakui pemerintah.
Penyerbuan hari ini merupakan ekses dari kisruh kepengurusan di tubuh PPP. Pada 17 Oktober lalu, PPP kubu Romy mengadakan muktamar di Surabaya yang mengesahkan dia sebagai Ketua Umum PPP. Tak mau kalah, kubu Suryadharma Ali juga mengadakan muktamar di Jakarta pada 30 Oktober lalu. Kedua kubu saling mengklaim keabsahan kepengurusan partai.
Hingga Selasa siang, ratusan orang masih menyemut di depan kantor PPP. Puluhan polisi berjaga-jaga mengantisipasi terjadinya kericuhan lanjutan. Adapun arus lalu lintas di Jalan Diponegoro macet akibat kejadian ini.
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
FPI Pilih Gubernur Jakarta Fahrurrozi. Siapa Dia?Jokowi Larang PNS Priyayi, Meme Lucu Bertebaran
Kubu Agung 'Main Mata' dengan Peserta Munas Bali
Tiga Janji Palsu Ical Selama Jadi Ketum Golkar