TEMPO.CO, Semarang - Para perempuan nelayan di Kampung Tambaklorok, Kelurahan Tanjungemas, Kota Semarang, histeris kegirangan saat ditemui Presiden Joko Widodo, Selasa, 2 Desember 2014. Mereka yang sudah menunggu kehadiran Presiden sejak siang itu seakan puas setelah bersalaman dan diajak berdialog oleh Jokowi.
"Sudah lega. Plong rasanya," kata seorang perempuan nelayan setelah bersalaman dengan Joko Widodo di pelabuhan penurunan ikan Tambaklorok.
Para perempuan nelayan di Kampung Tambaklorok memenuhi jalan masuk kampung itu dengan berdiri berjejer di pinggir jalan. Sebagian wanita bahkan menyempatkan diri menjajakan aneka ikan laut hasil tangkapan (baca juga: Jokowi Larang PNS Priyayi, Meme Lucu Bertebaran).
Sedangkan para pengawal Presiden dengan kemeja batik berdiri membuat pagar betis. Suasana menjadi gemuruh saat Presiden datang menggunakan Mercedes didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Di kampung nelayan, Joko Widodo memberikan sumbangan senilai Rp 300 juta kepada perempuan dan masyarakat nelayan. "Saya berikan bantuan ke RW, diberikan ke warga yang membutuhkan," kata Jokowi, disambut tepuk tangan meriah para nelayan yang berjubel mengelilinginya.
Selain bantuan uang, Jokowi juga membagikan "kartu sakti" berisi sejumlah layanan kesehatan dan pendidikan gratis kepada nelayan miskin. Jokowi juga berjanji memperbaiki fasilitas tempat penurunan ikan yang selama ini belum pernah dibangun pemerintah daerah.
Riyati, pedagang ikan asap di Kampung Tambaklorok, merasa terharu saat menerima kartu tersebut. Riyati merupakan janda yang sehari-hari berdagang ikan dengan pendapatan Rp 15-20 ribu. "Saya, kan, orang miskin. Kok, tak terdaftar sebagai penerima bantuan tunai langsung?" kata Riyati, yang sebelumnya mengadu ke Jokowi.
EDI FAISOL
Berita lain:
FPI Pilih Gubernur Jakarta Fahrurrozi. Siapa Dia?
Kubu Agung 'Main Mata' dengan Peserta Munas Bali
Tiga Janji Palsu Ical Selama Jadi Ketum Golkar