TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Farmasi pelat merah, PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF), berencana menjual 20 persen saham anak usahanya, PT Indofarma Global Medika (IGM). Langkah itu dilakukan untuk mendapatkan dana segar guna melunasi utang perseroan.
Direktur Utama Indofarma Arif Budiman mengatakan saat ini sudah ada satu calon investor dari Malaysia yang sudah menyatakan ketertarikannya. “Diperkirakan harga jualnya mencapai US$ 20 juta,” kata Arif, ditemui saat melakukan konferensi pers di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 2 Desember 2014. (Baca: Wah, Indonesia Krisis Radioisotop Medis)
Selain investor dari Malaysia, sebelumnya juga ada investor dari Korea Selatan yang menyatakan tertarik. Namun saat masa penjajakan, investor asal Korea Selatan mengundurkan diri.
PT IGM merupakan anak perusahaan yang sahamnya sebesar 99,99 persen dimiliki oleh Indofarma. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan dan distribusi obat, alat kesehatan, diagnostik, dan hospital furniture. Selain itu, bidang usaha perusahaan ini adalah melakukan kerja sama operasi Laboratorium Rumah Sakit terpadu. (Lihat juga: Jaminan Kesehatan Nasional Belum Dipahami)
Indofarma mencatatkan penurunan kerugian dari Rp 61,16 miliar pada kuartal III 2013 menjadi Rp 35,67 miliar pada kuartal III tahun ini.
Menurut Arif, Indofarma telah menandatangani perjanjian rahasia atau non-disclosure agreement dengan PT Mandiri Sekuritas untuk melancarkan saham penjualan anak usaha ini. Saat ditanya kapan aksi korporasi ini akan dilakukan, Arif enggan menyebutkannya. “Kami menyerahkan sepenuhnya pada Mandiri Sekuritas,” katanya.
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler:
Risiko jika Jokowi Tenggelamkan Kapal Ilegal
Ini Nama-nama Direksi Baru Pertamina
Empat Poin Penting Aturan Baru Menteri Susi