TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Arsul Sani, mengusulkan uji kelayakan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi digelar tahun depan. Alasannya, Dewan masih punya waktu menetapkan pengganti Busyro Muqoddas hingga Januari 2015. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 30 ayat (10) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.
"Kami dari PPP usul uji kelayakan di rapat pertama setelah reses atau tanggal 12 Januari mendatang, karena idealnya ketika suara DPR sudah utuh secara anggota dan fraksi," kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2014. (Baca: Robby Tak Populer, Benny: Abraham Samad Dulu Juga)
Tim Panitia Seleksi Pimpinan KPK telah meloloskan dua nama calon, yaitu Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata. Nama tersebut kemudian diserahkan kepada DPR pada 16 Oktober 2014. Komisi Hukum DPR memiliki waktu tiga bulan, hingga 15 Januari 2014, untuk melengkapi jajaran pimpinan KPK.
Namun Dewan belum menentukan apakah mereka akan memilih satu nama lalu diumumkan segera atau memilih keduanya untuk dijadikan stok hingga pemilihan pimpinan serentak tahun depan. Mereka juga belum bisa mengambil keputusan karena beberapa fraksi dari Koalisi Indonesia Hebat belum bergabung di Komisi Hukum.
"Bisa saja hari ini ada uji kelayakan. Tapi idealnya, 54 anggota atau minimal 30 orang di Komisi Hukum bisa beri suara atau kuorum secara fraksi dan anggota," ujar Arsul. (Baca: Penilaian Minus Desmond terhadap Busyro Muqoddas)
Arsul khawatir akan terjadi polemik pada kemudian hari jika keputusan diambil hari ini. Ia juga menimbang usul komisioner KPK bahwa kinerja mereka tak akan terganggu dengan empat pimpinan saja.
"KPK bilang juga tak masalah. Dan DPR masih punya waktu untuk memilih yang benar-benar menjiwai penegakan hukum," tutur Arsul.
Rencananya, hari ini, Komisi Hukum akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan kepada Busyro dan Robby. Busyro telah berpengalaman menjadi komisioner KPK selama dua periode, sementara Robby menjabat Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Negara.
PUTRI ADITYOWATI
Baca berita lainnya:
Risiko jika Jokowi Tenggelamkan Kapal Ilegal
Muhammad, Nama Bayi Lelaki Terpopuler di Inggris
Hari Ini, Gubernur FPI Batal Blusukan
Cara Sah Lawan 'Kejahatan' Munas Golkar di Bali
Abai Imbauan Jokowi, Wali Kota Ini Rapat di Hotel