TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan Pertamina sedang menjajaki kontrak kerja sama pembelian minyak mentah langsung dengan perusahaan minyak luar negeri. Pertamina disebutnya tak akan berhenti setelah menjalin kontrak kerja sama jual-beli minyak mentah dengan Sonangol E&P, perusahaan minyak asal Angola.
"Jadi, bukan hanya Sonangol," ujar Bambang di Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2014. (Baca juga: Suap Politikus Gerindra Diduga hingga Rp 4 Miliar)
Menurut Bambang, saat ini Pertamina sedang menjajaki kemungkinan itu dengan Saudi Aramco dan China National Offshore Oil Corporation. Skema pasokan minyak langsung ke perusahaan minyak asing itu disebut untuk menjamin ketersediaan pasokan minyak mentah.
Sebab, ujar Bambang, percuma meningkatkan kapasitas kilang kalau tak ada jaminan pasokan minyak mentahnya. Sebelumnya, Bambang menuturkan Pertamina akan segera meneken kerja sama peningkatan kapasitas lima kilang milik Pertamina dengan perusahaan minyak asing. (Lihat pula: Diberi Mahakam, Pertamina Bisa Masuk Fortune 50)
Kerja sama jual-beli minyak mentah dengan perusahaan asing langsung, menurut Bambang, bisa menjamin pasokan dalam jangka panjang. Sebagai contoh, kata Bambang, kerja sama Pertamina-Sonangol yang membuat Pertamina akan mendapat pasokan 100 ribu barel minyak per hari.
"Kalau konsorsiumnya terbentuk, ini nanti bisa panjang dan bisa tambah volume. Bisa jangka panjang. Selama 20 tahun? Ya, bisa," ujarnya.
Sebelumnya, Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) jual-beli minyak mentah dengan Sonangol. Dalam kontrak itu, Pertamina akan mendapat pasokan 100 ribu barel minyak per hari. Menurut Bambang, jika joint venture antara Pertamina dan Sonangol sudah terbentuk, Pertamina akan mendapat pasokan minyak dengan harga sesuai dengan MoU yang telah ditandatangani.
KHAIRUL ANAM
Terpopuler
Gubernur FPI Fahrurrozi Menunggak Iuran Warga
KPK Iming-imingi Suryadharma Ali Diskon Hukuman
Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin
Tentara Dibunuh karena Cabuli Anak Komandan Kodim?
Agung Laksono Sebut Nurdin Halid seperti Machiavelli