Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jepang Luncurkan Pemburu Asteroid  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Hayabusa menyerupai kilatan terang terlihat dari Glendambo, pedalaman Australia (13/6). REUTERS/Wakayama University Institute for Education on Space
Hayabusa menyerupai kilatan terang terlihat dari Glendambo, pedalaman Australia (13/6). REUTERS/Wakayama University Institute for Education on Space
Iklan

TEMPO.CO, Tokyo - Sebuah pesawat ruang angkasa Jepang telah diluncurkan dalam misi ambisius untuk membuat ledakan di asteroid dan membawa sampel batu ruang angkasa kembali ke Bumi.

Misi asteroid Hayabusa2 yang dilakukan Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang (JAXA) meluncur pada Rabu, 3 Desember 2014, dari Pusat Ruang Angkasa Tanegashimau. Jika semua berjalan lancar, pesawat ruang angkasa itu akan membawa sampel asteroid 1999 JU3 kembali ke Bumi pada akhir 2020.

Hayabusa2 adalah lanjutan dari misi Hayabusa, yang membawa sampel murni pertama dari asteroid ke Bumi pada 2010 setelah menjalankan misinya selama tujuh tahun.

Seperti pendahulunya, Hayabusa2 akan menggunakan mesin ion untuk mengejar asteroid sasaran, serta juga akan mengumpulkan sampel batuan ruang angkasa dan membawanya kembali ke lokasi pendaratan di pedalaman Australia. Tapi jika misi Hayabusa pertama hanya berhasil mengambil sejumlah kecil material asteroid, Hayabusa2 ini dirancang untuk mendapatkan lebih banyak batuan ruang angkasa.

Asteroid 1999 JU3 adalah batuan ruang angkasa karbon atau bertipe C. Batuan itu berbeda dengan asteroid Itokawa tipe S, yang dikunjungi oleh Hayabusa pertama. Para ilmuwan menduga asteroid 1999 JU3 mengandung air dan material organik.

"Mineral dan air laut yang membentuk Bumi serta material untuk kehidupan diyakini sangat terkait dengan nebula tata surya primitif di awal tata surya," tulis JAXA dalam deskripsi misi mereka.

"Jadi, kami berharap dapat memperjelas asal-usul kehidupan dengan menganalisis sampel yang diperoleh dari benda angkasa primordial, seperti asteroid ini, untuk mempelajari bahan organik dan air di sistem tata surya, dan bagaimana mereka hidup berdampingan sambil mempengaruhi satu sama lain."

Untuk mencapai asteroid 1999 JU3, Hayabusa2 akan melakukan terbang lintas Bumi pada 2015 untuk menambah kecepatan, kemudian bertemu dengan batu ruang angkasa sasarannya pada 2018. Hayabusa 2 diperkirakan akan mengorbit asteroid selama 18 bulan dan mendarat tiga kali untuk mengambil material sampel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara Hayabusa2 mempelajari asteroid 1999 JU3 dari orbitnya, JAXA akan mengerahkan tiga rover dan sebuah pendarat di Jerman bernama MASCOT, yang akan bekerja secara independen di permukaan untuk mengumpulkan informasi tentang komposisi dan sejarah asteroid.

Biaya pengembangan Hayabusa2 sekitar US$ 136,5 juta (Rp 1,67 triliun), dengan berbagai perbaikan terhadap pembawa misi pendahulunya untuk asteroid Itokawa. Hayabusa sendiri berarti Elang.

Mesin ion Hayabusa2 memiliki daya pendorong 20 persen lebih kuat dibanding Hayabusa pertama, yang diluncurkan pada 2003. Pengamatan ilmiah Hayabusa2 akan memakan waktu 18 bulan, bukan hanya tiga bulan.

Sementara desain dasarnya mirip dengan Hayabusa pertama, menurut JAXA, Hayabusa2 memiliki instrumen yang lebih canggih untuk mempelajari asteroid sasaran.

ERWIN ZACHRI | SPACE

Topik terhangat:

Golkar Pecah | Kasus Munir | Interpelasi JokowiSusi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Fosil 'Kingkong Jawa' Ditemukan di Tegal 
Twitter Tambahkan Filter Foto Serupa Instagram
Hawking: Mesin Pintar Bisa Musnahkan Manusia
Alkohol Dikonsumsi Sejak 10 Juta Tahun Lalu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia