TEMPO.CO, Bogor - Kantor Imigrasi Bogor masih memeriksa 19 perempuan asal Maroko yang menjadi pekerja seks di kawasan Puncak, Bogor. Proses pemeriksaan berjalan alot karena perempuan-perempuan itu kerap berulah.
"Mereka selalu minta macam-macam. Kalau tidak dituruti, sering berontak dan teriak histeris," kata Kepala Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Bogor Dimas Adhy Utomo, Kamis, 4 Desember 2014 (baca juga: 19 PSK Maroko Ditangkap di Bogor).
Sejumlah wartawan yang ingin mewawancarai para perempuan itu turut kena semprot. Beberapa di antaranya bahkan memaki wartawan dengan kata-kata kasar. "Hey, no camera, no foto. F**k you," kata seorang perempuan sambil mengacungkan jari tengah.
Seorang wartawan yang nekat mengambil foto menggunakan telepon genggam tak urung mendapat serangan fisik. Tubuhnya didorong dan telepon genggamnya ditepis dengan keras. Pada saat bersamaan, seorang perempuan lain mendekati juru kamera dan meludahinya (baca: Bagaimana PSK Maroko Bisa 'Mangkal' di Puncak?).
M. SIDIK PERMANA
Berita lain:
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya
Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu