TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak mau ambil pusing soal adanya gubernur tandingan versi Front Pembela Islam. Ia mengaku masih memiliki banyak tugas yang harus dikerjakan pada sisa masa pemerintahannya dalam tiga tahun mendatang. "Tak usah dipikirkan. Saya juga mau buat FPI tandingan," kata Ahok saat berkunjung ke kantor Tempo, Rabu, 3 Desember 2014. (Baca: Gubernur FPI Siap Blusukan)
Anggota Presidium Penyelamat Jakarta dan Ketua Forum Betawi Rempug, Luthfi Hakim, menyatakan koordinator Gerakan Masyarakat Jakarta, Fahrurrozi Ishak, terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam orasinya pada Senin, 1 Desember 2014, Luthfi menuturkan Ahok sudah tidak lagi memiliki legitimasi memimpin Ibu Kota. (Baca: Hari Ini, Gubernur FPI Batal Blusukan)
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri tak mengakui gubernur tandingan Ahok ini. "Tidak ada istilah tandingan. Kalau ada protes, silakan tanya ke Pak Ahok," ujar Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di sela-sela Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, 2 Desember 2014.
Tjahjo yakin gubernur tandingan yang diajukan FPI tidak akan mengganggu aktivitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia menilai wajar jika ada sebagian masyarakat Jakarta yang tidak setuju atas terpilihnya Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI. "Soal orang suka dan tidak suka, kan, wajar. Tapi gubernur sebagai pamong harus mendengar yang pro dan kontra. Itu teknik memimpin," katanya.
LINDA HAIRANI
Terpopuler:
Gubernur FPI Fahrurrozi Menunggak Iuran Warga
KPK Iming-imingi Suryadharma Ali Diskon Hukuman
Tentara Dibunuh karena Cabuli Anak Komandan Kodim?
Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin
Tiga Kecurangan Ical di Munas Golkar Bali