TEMPO.CO, Malang - Harga daging sapi naik Rp 3 ribu per kilogram di pasar tradisional di Kota Malang, Jawa Timur. Harga daging kualitas super yang semula Rp 100 ribu naik menjadi Rp 103 ribu per kilogram.
Kenaikan harga daging disebutkan disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. "Harga naik sejak 3 Desember," kata penjual daging di Pasar Klojen, Abdul Azis, Jumat, 5 Desember 2014.
Kenaikan harga daging, katanya, diputuskan melalui edaran Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia Seksi Jagal Kota Malang. Alasannya, kenaikan harga BBM menyumbang peningkatan biaya transportasi pengiriman sapi.
Kepala Rumah Potong Hewan Kota Malang Djoko Sudadi menjelaskan, kenaikan harga daging didasarkan pada kesepakatan para jagal sapi. Menurut dia, kenaikan harga BBM berimbas terhadap ongkos transportasi dan harga sapi. "Biaya operasional membengkak, harga daging naik," katanya.
Kenaikan harga daging sapi kali ini dianggap ekstrem oleh Cahyono, penjual bakso. Biasanya, kata pria yang sudah berjualan bakso selama 26 tahun itu, kenaikan harga daging sekitar Rp 1.500 per kilogram.
Kenaikan harga tak terkendali juga dinilai terjadi pada elpiji kemasan tiga kilogram. Kenaikan itu membuat puluhan warga yang sebagian di antaranya adalah ibu rumah tangga berunjuk rasa di Kantor Pemasaran V Pertamina Kediri.
Mereka membawa poster bertuliskan tuduhan soal adanya mafia di organisasi Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas Kediri. "Mafia ini yang membuat harga elpiji mahal," kata Tomi, koordinator aksi, dalam orasinya, Jumat, 5 Desember 2014.
Tomi menjelaskan, harga elpiji kemasan tiga kilogram belakangan ini naik tak terkontrol di tingkat pengecer. Dari Rp 14.000, harga gas melon ini meroket menjadi Rp 17.000 saat ini. Akibatnya, warga miskin tak lagi mampu menjangkaunya. Harga ini jauh di atas ketentuan harga eceran tertinggi yang ditentukan Pertamina, yakni Rp 12.700 per tabung. (Baca juga: Harga Jual Meroket, Petani Padi Tanam Cabai)
EKO WIDIANTO | HARI TRI WASONO
Terpopuler
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century
Gubernur FPI Sewot Soal Tunggakan Iuran Warga
5 Tanda Partai Politik Bakal Bubar
Tolak Perpu Pilkada, Kubu Prabowo Sebut SBY Pembohong