TEMPO.CO, Anambas - Panglima Armada Barat TNI Angkatan Laut Laksamana Muda Widodo mengatakan pemerintah siap menenggelamkan tiga unit kapal nelayan asing yang tertangkap mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia.
Menurut Widodo, ketiga kapal tersebut akan ditenggelamkan dengan cara ditembak oleh tiga kapal milik Badan Koordinator Keamanan Laut (Bakorkamla) serta kapal milik Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Penembakan untuk menenggelamkan tiga kapal asing itu dilakukan di wilayah perairan Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. "Awak kapalnya sudah diamankan dan menjalani proses hukum, tinggal kapalnya ditenggelamkan," kata Widodo kepada wartawan di lambung kapal perang TNI AL KRI Sultan Hasanuddin, di perairan Tarempa, Jumat, 5 Desember 2014.
Tiga kapal yang akan menjadi algojo adalah KN Bintang Laut milik Bakorkamla, serta KP Napoleon dan KP Ketipas milik Kementerian Kelautan dan Perikanan. Namun Widodo masih merahasiakan senjata jenis apa yang akan digunakan ketiga kapal milik pemerintah itu untuk menenggelamkan ketiga kapal nelayan ilegal itu.
Widodo memastikan kapal perang TNI AL tidak ikut menembak. Padahal, dalam kegiatan hari ini, ada tiga kapal perang TNI AL yang ikut berlayar, yakni KRI Sultan Hasanuddin, KRI Barakuda, dan KRI Todak. "Kami serahkan penembakan ke penyidik pegawai negeri sipil (Bakorkamla) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujarnya.
Sesuai rencana, ketiga kapal nelayan asing itu akan ditenggelamkan pada kedalaman 45-60 meter. Widodo yakin penenggelaman tiga kapal itu tidak akan merusak lingkungan laut. "Malah bisa jadi rumpon atau tempat tinggal ikan," ucapnya.
Adapun Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksamana Madya Desy Albert Mamahit menjelaskan kapal patrolinya sudah siap menenggelamkan kapal nelayan ilegal. Menurut dia, upaya penenggelaman kapal itu merupakan bukti kesiapan Bakorkamla menyikapi perintah Presiden Joko Widodo untuk menegakkan pengamanan laut Indonesia.
INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya
Menteri Susi Tak Bantah Nilai Perusahaannya Rp 1 T
Perampokan di Taksi, Ini Ciri Mobil yang Digunakan
Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu