TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 19 perempuan asal Maroko ditangkap di Puncak, Bogor, Rabu, 3 Desember 2014. Diduga, para perempuan itu bekerja sebagai pekerja seks komersial di kawasan itu. Dugaan itu berdasarkan hasil penyelidikan petugas Imigrasi yang menyamar sebagai lelaki hidung belang.
Berdasakan penyelidikan itu diketahui tarif sekali kencan dengan perempuan asal Maroko tersebut cukup mahal. Untuk kencan singkat (short time) bertarif Rp 2,5-3 juta. Sedangkan untuk kencan dengan waktu lebih lama (long time) tarifnya Rp 5-9 juta.
Menurut Kepala Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Bogor Dimas Adhy Utomo, para perempuan asal Maroko itu sangat berhati-hati menerima ajakan kencan. Alasannya, mereka tidak mau praktek prostitusi yang dilakoni terbongkar. "Karena itu, mereka akan menolak melayani pria lokal," tutur Dimas, Kamis, 4 Desember 2014. (Baca juga: Dari 19 PSK Maroko, Sembilan Orang Tak Bawa Paspor)
M. SIDIK PERMANA
Berita lain:
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya
Menteri Susi Tak Bantah Nilai Perusahaannya Rp 1 T