TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim Presidium Penyelamat Partai Golongan Karya, Agun Gunandjar, mengatakan jumlah pengurus yang dibentuk Ketua Umum Aburizal Bakrie dalam Musyawarah Nasional Golkar di Bali terlalu bengkak. Jumlah tersebut melebihi susunan pengurus periode sebelumnya. Padahal, ujar Agun, Ical seharusnya bisa merampingkan pengurus, sama seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo. "Pemerintahan saja merampingkan kabinetnya. Pengurus organisasi harusnya simpel saja," tuturnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 4 Desember 2014. (Baca: Prabowo Kecup Titiek Soeharto, Ical Girang)
Setelah terpilih secara aklamasi, Ical mengumumkan formasi pengurus partai beringin. Ia kembali memimpin selama lima tahun ke depan dan membawahi 118 pengurus Dewan Pimpinan Pusat Golkar. (Baca: Awas, Saham Bumi Bisa Masuk Kelompok Gocap)
Dalam kepengurusan periode 2014-2019, Ical menetapkan 9 wakil ketua umum, 36 wakil sekretaris jenderal, 34 wakil bendahara umum, dan 36 ketua bidang. Beberapa nama di antara mereka kembali menjabat posisi yang sama, seperti Idrus Marham sebagai Sekretaris Jenderal Golkar.
"Sepanjang sejarah partai di Indonesia, sepertinya baru kali ini ada wakil ketua sampai sembilan orang. Padahal kemarin cuma dua," kata Agun. Ia menilai menggembungnya jumlah kursi wakil ketua umum ini karena ada lobi politik antara Ical dan pendukungnya. "Itu pasti yang sudah berjuang minta porsi." (Baca: Koalisi Prabowo pun ke Penutupan Munas Golkar)
Agun bersikeras enggan mengakui keberadaan pengurus tersebut karena pemilihannya tak sah menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Golkar. Sejak awal, Presidium menganggap Munas Golkar kubu Ical tak sesuai dengan konstitusi, sehingga mereka akan menggelar Munas di Jakarta tahun depan. "Di mana kekuatan Munas sebagai pemegang kekuasaan tertinggi kalau bentuknya tak demokratis dan oligarkis seperti itu." kata Agun.
PUTRI ADITYOWATI
Baca berita lainnya:
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Mata-matai Pencuri Ikan, Susi Diprotes Dirjennya
Menteri Susi Tak Bantah Nilai Perusahaannya Rp 1 T
Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu
Kubu Ical Ujuk-ujuk Puji Menteri Laoly, Ada Apa?