TEMPO.CO, Kendari - Warga Gorontalo dan Kendari mengeluhkan pemadaman listrik yang dilakukan PLN setiap hari. Pemadaman itu telah mengganggu aktivitas mereka selama dua pekan. Dalam sehari, pemadaman bisa terjadi hingga tujuh jam. "Pemadaman itu tak kenal waktu, bahkan akhir pekan pun terjadi," kata Suwardi, warga Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat, 5 Desember 2014.
Basri, Ketua RT 11 Mandoanga, Kota Kendari, mengeluhkan hal serupa. Di Kendari, pemadaman bisa terjadi empat kali dalam sehari, siang dan malam. Dia mengeluhkan, pemadaman ini juga bisa merusak peralatan elektronik. "Kalau sering ada pemadaman, juga bisa mengakibatkan potensi adanya kebakaran," ujarnya. (Baca: Rapat Kerja, Menteri Sudirman Sebut Krisis Listrik )
Manajer Pelayanan Pelanggan PLN Cabang Kendari Kamaruddin mengungkapkan, pemadaman di Kota Kendari diakibatkan salah satu mesin pembangkit di PLTU Nii Tanasa mengalami kerusakan. Pembangkit listrik sewaan juga rusak. "Dan semakin diperparah dengan kasus pencurian kabel bawah tanah pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Poasia, beberapa waktu lalu," ujarnya. (Baca: Krisis Listrik di Sumatera Utara, Ini Kata Menteri Rini)
PLTU Nii Tanasa menyuplai daya sebesar 8,8 MW di Kota Kendari, sehingga kerusakan mesin otomatis akan menurunkan daya. Saat ini, Kendari mengalami defisit daya sebesar 5-8 MW setiap hari. "Bagian pendingin (cooler water) salah satu PLTU di Nii Tanasa itu lagi terganggu. Kondisi ini yang menyebabkan kita defisit daya sehingga kita harus melakukan pemadaman," ujarnya menjelaskan.
Kamaruddin menegaskan, pemadaman tidak akan berlarut karena perbaikan telah dilakukan. "Jika semuanya berjalan lancar, pekan depan semua kembali normal," ujarnya.
Pemadaman juga terjadi di Kupang selama hampir sebulan. Lambertus Neru, warga Kota Kupang, mengeluhkan, anaknya kesulitan belajar pada malam hari karena ada pemadaman. "Pemadaman itu telah mengganggu kegiatan kami. Kalau mau naikin tarif, naikin saja," ujarnya.
Pejabat Humas PLN Wilayah NTT Paul Bolla mengatakan pemadaman listrik ini terpaksa dilakukan PLN, karena satu mesin PLTU mati, sehingga pasokan listrik harus dikurangi. "Setiap harinya sebesar 15 MW untuk mengurangi beban listrik," katanya, akhir bulan lalu.
Sekretaris Perusahaan PLN Adi Supriono mengakui ada kekurangan daya di wilayah Sumatera dan Sulawesi. Solusinya, menurut dia, PLN akan menambah pembangkit di wilayah yang masih kekurangan. Namun belum bisa dipastikan jumlahnya. “Targetnya tahun depan akan ada penambahan.”
ROSNIAWANTY FIKRY | YOHANES SEO | ODELIA
Topik Terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
SBY Serukan Merapat ke PDIP
Polisi Tak Sengaja Temukan Video Sadis Pembunuhan
Kenapa PSK Maroko di Puncak Ogah Layani Pria Lokal?