TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan korban minuman keras oplosan yang berjatuhan di Sumedang dan Garut akibat kebodohan warganya. Dia menyebutkan minuman keras buatan pabrik hanya memiliki kadar alkohol 10 persen- 15 persen.
"Ini tiba-tiba kadarnya diatas 90 persen, pasti akan mematikan siapapun yang minum. Mereka sudah tidak rasional dengan dirinya dan masa depannya," ujarnya, Sabtu 6 Desember 2014. (Baca: Miras Oplosan Renggut Nyawa 10 Warga Garut)
Aher--panggilan Ahmad Heryawan--meminta polisi mengungkap pengedar minuman keras oplosan lainnya selain di Sumedang dan Garut. Di dua daerah itu, minuman keras oplosan mengakibatkan puluhan korban dirawat di rumah sakit dan belasan lainnya tewas. "Ini momentum bagi kita semua, khususnya bagi kepolisian untuk mengungkap," kata dia. (Baca: Banyak Makan Korban Polisi Sita Ratusan Miras Oplosan)
Dia mengatakan, pemerintah provinsi secepatnya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengungkap peredaran minuman keras oplosan di daerah lain. "Sudah terungkap sejumlah tempat pengoplosan, kemudian kita gerakkan lagi, kita kejar lagi untuk mengungkap di daerah lain yang belum terungkap."
Aher menyesalkan, jatuhnya puluhan korban akibat menenggak minuram keras oplosan itu. Mencegahnya, dia meminta masyarakat meningkatkan pengawasannya dibarengi dengan langkah kepolisian mengungkap peredarannya. "Mudah-mudahan ini bisa berhenti," kata dia.
AHMAD FIKRI
Berita Lain
SBY Pernah Tegur Pembakaran Kapal Asing Ilegal
Surati Lurah, Gubernur FPI Mau Bikin Pemerintahan
Menteri Anies Baswedan Stop Kurikulum 2013
Anies Batalkan Kurikulum 2013, Guru: Tepat Sekali