TEMPO.CO, Jakarta - Berapa persisnya ongkos membunuh Munir Said Thalib? Kolonel Budi Santoso yang menjadi saksi kunci pembunuhan Munir mengatakan, dalam pemeriksan, ongkosnya sebesar Rp 14 juta.
Budi mengaku meneken surat pencairan anggarannya pada 14 Juni 2004, tiga bulan sebelum kematian Munir. “Sumbernya dari dana taktis bulanan Deputi Penggalangan,” kata Direktur Perencanaan dan Pengendalian Operasi Badan Intelijen Negara kepada penyidik pada Mei 2008. (Baca: Menteri Hukum: Polycarpus Harusnya Bebas Era SBY)
Pengakuan Budi ini dikonfirmasi oleh A.M Hendropriyono, Kepala BIN 2001-2004. Menurut Hendropriyono, BIN tak pernah membuat laporan operasi-operasi senyap yang mereka lakukan. “Kecuali laporan keuangan,” katanya. Sebab, anggaran operasional diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mesti dipertanggungjawabkan. (Baca: Kontras Kecam Pembebasan Pollycarpus)
Setelah menerima biaya operasional, Pollycarpus kerap melaporkan kegiatannya kepada Budi Santoso. “Setiap kali mau terbang, ia selalu menelepon saya,” katanya. Pollycarpus bekerja di Garuda Indonesia sebagai pilot Airbus A-330. Saat kematian Munir, ia menumpang di GA-974 sebagai personel keamanan internal.
Baca selengkapnya di Majalah Tempo
INDRA WIJAYA
Baca berita lainnya:
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century
Gubernur FPI Sewot Soal Tunggakan Iuran Warga
Jokowi Untung Golkar Tolak Perpu Pilkada, Kok Bisa?
5 Tanda Partai Politik Bakal Bubar
Tolak Perpu Pilkada, Kubu Prabowo Sebut SBY Pembohong