TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan menyatakan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sangat kecewa terhadap sikap Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang menolak peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. (Baca: Jokowi Untung Golkar Tolak Perpu Pilkada, Kok Bisa?)
Namun demikian, kata Sjarifuddin, Demokrat tetap mendukung sikap politik Golkar dan Koalisi Merah Putih dalam hal lain. "Politik memang begitu. Sekarang berbeda, isu-isu lain belum tentu. Tergantung isu saja," kata Sjarifuddin saat dihubungi, Jumat, 5 Desember 2014. (Baca: Menteri Yasonna Soal SBY: Dia Pengkhianat Duluan)
Menurut dia, Partai Demokrat dan SBY kecewa atas keputusan Musyawarah Nasional Partai Golkar yang memastikan partai beringin menolak perpu pilkada. Kekecewaan didasarkan pada pelanggaran komitmen Golkar terhadap isu strategis, terutama yang berkaitan dengan kerja SBY saat masih menjabat presiden. "Tapi sikap Golkar dapat dimengerti," kata Sjarif. (Baca: Hatta Emoh Khianati SBY soal Perpu Pilkada)
Ihwal komitmen Koalisi Merah Putih mendukung perpu pilkada, Sjarief mengatakan tak ada suatu aturan dan sanksi yang mengikat secara kuat. Pelanggaran komitmen itu hanya berdampak dalam lingkup etika politik. Nyatanya, meski dikhianati, Partai Demokrat membuka pintu kerja sama lagi dengan Golkar. "Ini bukan dunia bisnis, perlu sanksi. Juga bukan komitmen transaksional," katanya. (Baca; Survei: Golkar Khianati Rakyat)
Komitmen dukungan perpu pilkada yang digagas SBY ditandatangani pada 1 Oktober 2014. Seluruh pimpinan partai anggota Koalisi Prabowo turut membubuhkan tanda tangan, kecuali Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy. Komitmen itu juga yang membawa Partai Demokrat bergabung dengan Koalisi Prabowo dalam rapat pembahasan komposisi pimpinan parlemen. (Baca juga: Jika Perpu Pilkada Ditolak, Pemerintah Siapkan Jalan Keluar)
FRANSISCO ROSARIANS
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Susi Beberkan Prestasi Lima Pekan Jadi Menteri
Analis: Saham 'Gocap' Bakrie Gara-gara Nama Ical
BIN Ikut Benahi Aparatur, Pengamat:Kembali ke Orba