TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Achmad Jazidie mengatakan Kurikulum 2013 tak dibatalkan secara total. Menurut dia, kurikulum baru itu justru akan diterapkan secara bertahap. "Pak Menteri akan menerapkan secara bertahap," katanya saat dihubungi, Sabtu, 6 Desember 2014.
Jazidie mengatakan surat Menteri Pendidikan Anies Baswedan menyatakan pemerintah tetap melanjutkan penerapan Kurikulum 2013 bagi sekolah yang sudah melaksanakan kurikulum tersebut tahun lalu. Menurut Jazidie, sekolah-sekolah itu akan dijadikan model percontohan bagi sekolah-sekolah lain yang penerapan kurikulumnya diberhentikan. (Baca: Anies Stop Kurikulum 2013, Ini kata Eks Wamendikbub)
"Sekarang dibuat model-model sekolah percontohan," ujarnya. Sekolah-sekolah itu akan dipantau dan penerapan kurikulumnya akan dievaluasi terus-menerus.
Sekolah-sekolah lain, kata dia, akan menerapkannya secara bertahap jika dinilai sudah siap. "Makin lama makin banyak, sampai suatu saatnya akan diterapkan di semua sekolah," ujarnya.(Baca: Ombudsman Dukung Kurikulum 2013 Dihentikan)
Jazidie tak tahu kapan semua sekolah akan menggunakan kurikulum tersebut. Menurut dia, ini tergantung pada kesiapan mereka. "Bisa lebih cepat, bisa lebih lama," ujarnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan kemarin, 5 Desember 2014, menyatakan menarik Kurikulum 2013. Keputusan ini berlaku bagi 211.779 sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 kurang dari tiga semester. (Baca: Kurikulum 2013 Dibatalkan, Balik ke Kurikulum 2006)
Sekolah yang dianjurkan tidak menggunakan Kurikulum 2013 itu akan kembali menggunakan Kurikulum 2006. Sedangkan 6.221 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum ini selama tiga semester diminta terus melanjutkan.
NUR ALFIYAH
Baca juga:
Munas Golkar Tandingan Dibuka Malam Ini
Jokowi, Presiden Pertama Perintahkan Tenggelamkan Kapal
Jakcloth YES Digelar di Senayan
Ambil Alih Sekretariat Golkar, Ical Surati Polisi