TEMPO.CO, Palembang -Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui industri film nasional mulai membaik. Namun demikian kondisinya masih kalah jauh bersaing dengan film impor. Terkait hal itu, dia meminta pelaku industri film dapat bertindak lebih kreatif. Dia merujuk pada kesuksesan penyanyi lokal lewat pemasaran melalui media Ring Back Tone. Arief mengatakan ini sebelum membuka pawai artis.
"Film harus disesuaikan dengan media yang tengah digemari seperti halnya RBT," kata Arief Yahya di Palembang, 6 Desember 2014. Menurutnya film layar lebar dapat ditampilkan dalam durasi yang lebih kecil dan pendek. Sehingga bisa dinikmati oleh penonton melalui telepon genggam maupun tablet.
Dengan memanfaatkan media yang sedang tren, dia optimistis industri film akan semakin maju karena akan mendapatkan pemasukkan lebih banyak. Alternatif penayangan melalui media mobile merupakan salah satu cara untuk menggaet penonton lebih banyak."durasi tidak panjang tetapi menghasilkan uang lebih banyak karena dinikmati banyak orang."
Pelepasan pawai artis itu ditandai dengan tembakan oleh Menteri dan pengibaran bendera yang dilaksanakan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. Menurt Alex Noerdin kesiapannya untuk turut mensukseskan perfilman nasional. Niatan tersebut sudah ia lakukan jauh hari sebelum FFI berlangsung. "Kami sudah beberapa kali bikin film sendiri," kata Alex.
Paling tidak menurutnya, pemerintah provinsi Sumsel sudah memproduksi film Gending Sriwijaya dan mengejar angin. Gending Sriwijaya adalah film bergenre drama dan laga kolosal yang diproduksi tahun 2013. Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan merupakan proyek keduanya setelah Pengejar Angin. "Kita akan produksi lagi sesuai dengan keadaan."
PARLIZA HENDRAWAN
Berita Lain:
Kasus Hak Cipta, Begini Princess Syahrini Dapatkan Lagu
DPR Reses, Moreno Mau Temu Kangen
Syahrini Digugat, 'Cuma Cari Sensasi'