TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa, menganggap kekecewaan Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Partai Golkar terkait penolakan Perpu Pilkada tidak tepat. (Baca: Hatta Emoh Khianati SBY soal Perpu Pilkada)
Desmond menilai tak ada yang salah dengan Partai Golkar dalam menyikapi Peraturan Pengganti Undang-undang (Perpu) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). "Tidak ada yang salah. SBY pun selama ini tidak tegas dalam berpolitik," kata Desmond saat dihubungi Tempo, Jumat, 5 Desember 2014. (Baca: Survei: Golkar Khianati Rakyat)
Menurut Desmond, yang seharusnya menjadi masalah adalah sikap SBY sendiri. Desmond menjelaskan, SBY-lah yang pertama kali menggagas pilkada tak langsung dalam RUU Pilkada yang diajukan pemerintahannya ke DPR. (Baca: Menteri Yasonna Soal SBY: Dia Pengkhianat Duluan)
Namun, saat anggota DPR mendukungnya, SBY justru berbalik arah menolak pilkada tak langsung. "Selama ini dia (SBY) pakai politik dua kaki, cari amannya saja. Dia hanya mengejar popularitas," ujarnya. (Baca: Kata Laica Marzuki Soal Penolakan Perpu Pilkada)
Desmond berujar sikap Demokrat tersebut kadang menguntungkan, kadang juga merugikan. Meski saat ini tidak merasa diuntungkan dengan sikap Demokrat, Gerindra yang tergabung dalam Koaliai Merah Putih (KMP) tak ambil pusing. Gerindra atau Koalisi Merah Putih, kata Desmond, juga tidak menutup kemungkinan akan menjalin kerja sama kembali dengan Demokrat, tergantung dari isu yang terjadi. (Baca juga: Pengamat: Demokrat Tidak Selalu Tunduk pada SBY)
DEWI SUCI RAHAYU
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Untung Golkar Tolak Perpu Pilkada, Kok Bisa?
Menteri Yasonna Soal SBY: Dia Pengkhianat Duluan
Susi Beberkan Prestasi Lima Pekan Jadi Menteri
Analis: Saham 'Gocap' Bakrie Gara-gara Nama Ical