TEMPO.CO, Jakarta - Sekertaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah menghentikan Kurikulum 2013 secara keseluruhan. Sebab, kini Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan hanya menghentikan Kurikulum 13 (K-13) di sebagian sekolah.
"Artinya ada 6.200-an sekolah yang tetap melaksanakan Kurikulum 2013," kata Retno saat dihubungi Tempo, Ahad, 7 Desember 2014. (Baca: Serikat Guru: Kurikulum 2013 Itu Celaka 13)
Menurut Retno, bila tetap menerapkan kurikulum sembari merevisinya adalah hal yang sangat sulit. Siswa dan guru akan menjadi korban. Apalagi, kriteria yang menerapkan hanya sekolah yang berakreditasi A dan bekas sekolah berstandar internasional.
Retno melanjutkan keputusan penghentian tersebut bukan karena ketidaksiapan sekolah. Namun, konsep, materi silabus, dan buku tidak sinkron. Sehingga, perlu direvisi secara total. (Baca: Ombudsman Dukung Penghentian Kurikulum 2013)
"Sebaiknya selama setahun ini direvisi total, nanti akan diuji coba. Jangan setengah-setengah seperti ini," ujarnya.
Retno juga menengarai adanya kejanggalan dalam penerapan Kurikulum 2013. Salah satunya adalah pengadaan buku. "Ini juga harus diberesi dulu." Ia meminta Menteri Anies menelusuri kejanggalan tersebut. (Baca: Buku Kurikulum 2013 Belum Sampai ke Sekolah)
DEWI SUCI RAHAYU
Berita terpopuler:
Munas Golkar Tandingan Dapat Restu Jusuf Kalla
'Sikap SBY Jadi Akar Masalah Perpu Pilkada'
Anies Stop Kurikulum 2013, Kepala Sekolah Kecewa
Yorrys: Lama Munas Tandingan Golkar Bisa Ditambah