TEMPO.CO, Depok- Pemerintah Kota Depok menyatakan Kecamata Cinere, Limo, dan Tapos adalah wilayah paling rawan penyebaran Kaki Gajah. Menanggapi itu, Camat Limo Ari Sumantri mengatakan tidak ada cara lain untuk mencegah penularan itu selain memastikan masyarakatnya meminum obat filariasis.
"Kami memastikan semua warga sudah minum obat hingga akhir Desember ini," kata Eri, Ahad, 7 Desember 2014. (Baca: 40 Warga Depok Cacat karena Kaki Gajah)
Eri mengatakan, pemberian obat sudah dilakukan pada 6 Desember 2014. Namun, tidak semua masyarakat sudah datang mengambil obat. Karena itu, setiap RW telah membentuk kader yang membagikan obat kepada setiap rumah. Mereka juga telah membentuk pengawas untuk memastikan warga telah meminum obat tersebut. "Nanti disisir oleh pengawas yang dibentuk oleh kelurahan."
Eri mengaku belum mengetahui pasti berapa penderita kaki gajah di wilayah yang ia pimpin. Namun, pada saat pemberian obat, dokter puskesmas menyatakan di Limo ada beberapa penyandang penyakit tersebut. "Yang saya tahu hanya satu orang, yaitu di kelurahan Limo," katanya sambil menambahkan informasi itu didapatkannya dari doker.
Menurut dokter puskesmas, kata dia, penderita kaki gajah susah disembuhkan. Karena itu, mereka akan fokus pada pencegahan, bukan penyembuhan. Saat ini, mereka hanya mengikuti program Dinas Kesehatan untuk itu. "Lebih baik mencegahnya," kata dia.
Soal penyemprotan nyamuk yang menjadi media penularan kaki gajah, Eri mengaku belum ada program pasti. Hal itu bisa dilakukan jika sebuah kelurahan sudah ada gejala. "Itu tergantung masyarakatnya juga seperti apa," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karmawati mengatakan semua kecamatan di Depok sudah ditetapkan sebagai endemi kaki gajah. Saat ini, sudah ada 46 penderita yang tersebar di 11 Kecamatan yang ada di Depok. "Awalnya memang di 3 kecamatan itu, tapi semuanya sudah ditetapkan sebagai endemi," katanya. Lies menegaskan, program yang dirancang pada 6 Desember 2014 bukan saja pemberian obat. "Tapi meminum obat secara massal," katanya. Dia berharap masyarakat Depok bisa mengkonsumsi obat tersebut sesuai dengan yang ditetapkan, yaitu 5 kali dalam setahun.
ILHAM TIRTA
Berita Lainnya:
Operasi Zebra, Pemohon SIM di Bekasi Melonjak
Maret 2015, Ahok Bikin Enam Taman Idaman
Pembunuhan Sri Wahyuni Direkonstruksi Pekan Depan
Dituduh Rampok, Pria Ini Disiksa 13 Polisi