Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Kirimi Uruguay 6 Tahanan Guantanamo

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
AP/Brennan Linsle
AP/Brennan Linsle
Iklan

TEMPO.CO, Washington -Enam pria tahanan dari Guantanamo Bay telah dipindahkan ke Uruguay. Demikian dikatakan pemerintah Amerika Serikat, Ahad, 7 Desember 2014 dalam pengumuman kesepakatan yang telah tertunda berbulan-bulan terkait konsiderasi politik di negeri Amerika Selatan tersebut.

Enam tahanan yang pertama dipindahkan dari pangkalan Amerika Serikat di Kuba itu, bagian dari pembebasan baru ditengah tekanan oleh Presiden Barack Obama untuk menutup kamp tahanan teroris tersebut.

Presiden Uruguay Jose Mujica setuju menerima keenam pria itu, yang masing-masing adalah empat asal Suriah, seorang dari Tunisia dan seorang Palestina sebagai karena alasan kemanusiaan. Dikatakan Mujica, mereka akan diberi bantuan memperoleh tempat tinggal di negeri yang memiliki populasi Muslim minim tersebut.

Seperti dilansir ABC News, seluruh tahanan adalah para tersangka militan Islam yang memiliki hubungan dengan jejaring Al-Qaida pada 2002 tapi tuduhan tak pernah terbukti. Mereka telah dibebaskan sejak 2010 tapi mereka tak bisa dikembalikan ke negerinya dan Amerika sudah berupaya mencari negara yang bersedia menampungnya.

“Kami sangat senang kepada Uruguay atas aksi kemanusiaan penting ini, dan kepada Presiden Mujica atas kepemimpinan yang kuat dalam menyediakan rumah bagi para individu yang tak bisa diterima di negeri asalnya,” ujar utusan Departemen Luae Negeri Amerika Serikat Clifford Sloan.

Mujica telah setuju menampung para pria itu pada Januari lalu. Para pejabat pemerintahan Obama telah frustrasi bahwa pemindahan ternyata sangat lama dan menyalahkan Menteri Pertahanan yang mundur Chuck Hagel karena tidak segera melakukan proses segera. Dikatakan berbulan-bulan kesepakatan itu hanya di meja Hagel, menunggu tanda tangan darinya. Pentagon belum mengirim notifikasi pemindahan itu kepada Kongres hingga Juli lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti dilaporkan The Guardian, pembebasan para pria itu bertujuan memangkas jumlah total tahanan politik di Guantanamo hingga 136 orang saja. Jumlah ini terendah sejak bulan pertama penjara itu dibuka pada Januari 2002. Obama berjanji menutup tahanan itu sejak berkuasa tapi selalu diblok Kongres, yang melarang pengiriman tahanan ke Amerika Serikat dengan bermacam alasan. Termasuk pemindahan ke negara lain.

Belakangan larangan pemindahan mereka ke luar dari Guantanamo diperlonggar dan Washington tahun ini telah membebaskan 19 tahanan. Beberapa pemindahan lagi diperkirakan dilakukan pada akhir bulan ini.

ABC NEWS | THE GUARDIAN | DWI ARJANTO

Terpopuler:
Surati Lurah, Gubernur FPI Mau Bikin Pemerintahan
Anies Batalkan Kurikulum 2013, Guru: Tepat Sekali
Fuad Amin Ditangkap, Bani Syaichona Kholil Berang
Munir dan Penelusuran Terbaru Tempo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran