TEMPO.CO, Jakarta -Sebagai warga atau masyarakat Christine Hakim juga mengamati perkembangan yang terjadi belakangan ini seperti munculnya gubernur FPI yang mengukuhkan nama Fahrurrozi Ishaq dari Front Pembela Islam. Ormas ini mendirikan gubernur tandingan dengan cara kerja yang mirip dengan gaya gubernur sungguhan Jakarta, misalnya tenang blusukan yang dilakukan Ahok yang meneruskan gaya kepemimpinan Jokowi, gubernur sebelumnya. (Baca: Hari ke-5 Jadi Gubernur FPI, Fahrurrozi Sakit)
"Buat saya terpilihnya gubernur Jakarta, Ahok itu sudah keputusan pemerintah yang artinya resmi oleh negara. Kalaupun yang begini muncul sebaiknya enggak usah ditanggapi. Ahok fokus kerja saja," kata Christine Hakim pada Jumat, 5 Desember 2014.
Aktris senior yang merupakan langganan piala Citra ini meminta fokusnya Ahok bekerja saja tidak usah melayani soal gubernur FPI.
"Anggap saja meeka enggak ada. Terapkan prinsip biar saja mereka bikin begitu yang penting Ahok komitmen kerja, kerja dan kerja. Jangan keprovokasi yang justru menguras energi negatif dengan sibuk melayani mereka" ujar dia. (Baca: Christine Hakim : Film Produk Kebudayaan)
Christine mengibaratkan masalah gurbernur FPI itu kalau di dunia seni hanya sebatas figuran. "Peran utama dan penting ya tetap Ahok."
Wanita kelahiran Kuala Tugkal, Jambi, 25 Desember 1956 ini sangat berharap pada pemerintahan gubernur DI Jakarta ditangan Ahok mampu mengerjakan apa yang sudah dirintis Jokowi. Dia menyebutkan soal kemacetan dan banjir yang merupakan soal pelik Jakarta bisa diseesaikan oleh Ahok dengan gaya kepemimpinannya yang berani, lugas dan tegas.
"Tentunya Ahok bekerja dengan dukungan banyak pihak demi mewujudkan Jakarta lebih baik dan nyaman. Saya yakin kok dengan semangat dan talenta orang muda seperti Ahok," ujcapnya penuh harap. (Baca: Christine Hakim: FFI Barometer Film Indonesia)
HADRIANI P.
Terpopuler
Ini Daftar Pemenang FFI 2014
Empat Kebijakan Jokowi untuk Industri Kreatif
Jokowi Tonton 3 Film Indonesia Ini Sejak 2013
Tabula Rasa Jadi Kuda Hitam di FFI 2014
Saingan di FFI, Yayu Unru Jagokan Lukman Sardi