TEMPO.CO, Manado - Pemerintah Kota Manado menganggarkan Rp 36 miliar untuk warga korban banjir bandang di Manado pada Januari 2014. Anggaran tersebut akan dibagikan kepada 10 ribu kepala keluarga yang terdata menjadi korban, dengan asumsi per kepala keluarga mendapatkan bantuan Rp 3,6 juta.
"Asumsi Rp 3,6 juta per kepala keluarga itu kami ambil dari bantuan yang berasal dari pusat. Jadi, kami anggarkan juga sama agar tidak ada kecemburuan," kata Wali Kota Manado G.S. Vicky Lumentut kepada Tempo, Senin, 8 Desember 2014. (Baca juga: Banjir Manado, 19 Tewas Kerugian Rp 187 Triliun)
Menurut pria yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (APEKSI) ini, anggaran bantuan ini sendiri dialokasikan pada APBD Perubahan Kota Manado 2014. Dana tersebut mulai dicairkan pada pertengahan Desember ini.
Lumentut mengatakan anggaran yang digunakan merupakan dana peralihan perjalanan dinas dan rapat-rapat di Pemerintah Kota Manado. Dana tersebut digunakan lantaran banyak masyarakat yang mengadu terkait dengan bantuan bencana dari pemerintah pusat yang hanya diperoleh sebagian kecil masyarakat saja.
"Memang, kemarin ada bantuan dari pusat, tapi kan dananya terbatas. Jadi, waktu rapat bersama DPRD, saya usulkan perjalanan dinas dan rapat itu dialihkan ke bantuan kepada korban bencana yang jumlah korban banyak sekali," ujar Lumentut.
Sedangkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Manado Maximilian Tatahede menuturkan pihaknya sudah mencoret sekitar seribu penduduk dari bank data penerima bantuan. "Itu karena mereka sudah mendapatkan bantuan dari pusat maupun dari program lainnya. Kami ingin semua korban banjir dapat semua dan tidak ada yang dobel dapat bantuannya," kata Tatahede.
ISA ANSHAR JUSUF
Berita lain:
Christine Hakim: Ibarat di Film, Ahok Peran Utama
Munas Golkar Tandingan Pilih Ketua Umum Hari Ini
Maret 2015, Ahok Bikin Enam Taman Idaman