TEMPO.CO, Bojonegoro - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat I Partai Golkar Jawa Timur Fredy Purnomo memastikan kadernya tidak ada yang hadir dalam musyawarah nasional kubu Agung Laksono di Jakarta. Jika ada, itu sifatnya pribadi dan akan mendapat sanksi organisasi apabila diketahui.
Menurut Fredy, dari 38 anggota DPD II Partai Golkar Jawa Timur, tidak ada seorang pun yang hadir dalam Munas Golkar versi kubu Agung Laksono. “Saya pastikan tidak ada (yang hadir),” ujarnya kepada Tempo Senin, 8 Desember 2014. (Baca: Golkar Sulsel Tolak Munas Kubu Agung)
Fredy mengatakan kader Golkar di Jawa Timur loyal pada Munas Golkar di Nusa Dua, yang memastikan memilih kembali Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar. Menurut Fredy, kader Golkar di Jawa Timur mengetahui kondisi partai yang sebenarnya sekarang ini. Dengan demikian, ketika partai diguncang isu perpecahan, mereka memilih konsisten untuk kepentingan organisasi.
Sekretaris Partai Golkar Tuban Rudi Hariyanto juga berpendapat sama. Menurut Rudi, saat Munas Golkar digelar di Nusa Dua, Badung, Bali, jumlah kader Golkar yang berangkat sebanyak 77 orang. Dengan rincian, pengurus DPD II sebanyak 52 orang, 20 pengurus kecamatan, dan sisanya sebanyak 5 pengurus sayap partai, seperti Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). “Dan mereka loyal semua,” kata Rudi. (Baca juga: Diajak Islah, Kubu Agung: Itu Lucu)
Pada Ahad malam, Ketua Presidium Penyelamatan Partai Golkar Agung Laksono terpilih sebagai Ketua Umum Golkar berdasarkan Musyawarah Nasional Golkar di Ancol. Agung berhasil unggul atas Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang Kartasasmita dengan perolehan 147 suara. Munas tersebut digelar setelah Munas Golkar versi Aburizal digelar di Bali.
SUJATMIKO
Berita lain:
Birokrasi DKI Jakarta Kedodoran, Apa Salah Ahok?
Christine Hakim: Ibarat di Film, Ahok Peran Utama
Maret 2015, Ahok Bikin Enam Taman Idaman