TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, mengatakan Partai Golkar sudah hancur. Menurut dia, perselisihan kubu Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono membawa partai tersebut pada kondisi kritis. (Baca: Munas Golkar Tandingan Dapat Restu Jusuf Kalla)
"Gampangnya seperti pepatah, menang jadi arang, kalah jadi abu. Jadi siapa pun yang pegang tetap hancur," kata Ikrar saat dihubungi pada Senin, 8 Desember 2014. Sebab, ia melihat kedua tokoh tersebut memiliki basis massa kuat di Golkar. (Baca: Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta)
Cara menyelamatkan Golkar, kata Ikrar, hanya dengan islah. Langkah pertama, dia menyarankan Aburizal dan Agung harus meletakkan jabatan mereka sebagai ketua umum. (Baca: Golkar Pecah, Priyo: Kalau Diam Disalahkan Sejarah)
Ical menjadi Ketua Umum Golkar berdasarkan Musyawarah Nasional Golkar di Bali pada 30 November-3 Desember 2014. Sedangkan Agung menduduki posisi serupa berdasarkan Musyawarah Nasional Golkar di Jakarta pada 6-7 Desember 2014. (Baca: Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung)
Langkah kedua, kata Ikrar, kubu Ical harus mengembalikan hak-hak pengurus Golkar yang dipecat karena berseberangan dengan sikap politiknya. Dengan demikian, terlihat Golkar bukan partai otoriter. (Baca: Setelah Ical, Agung Laksono Jadi Ketua Umum Golkar)
Langkah ketiga, Ical dan Agung menunjuk orang-orang yang dianggap netral atau mewakili kedua kubu untuk menggelar musyawarah nasional ulang. Islah, kata Ikrar, bisa dilakukan dengan musyawarah ulang. (Baca: Soal Sendal Jepit, Golkar Ancol Klaim Munas Rakyat)
Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI ini menuturkan islah Golkar akan memakan waktu sangat lama. "Karena pasti sulit agar kedua pihak legawa dulu. Kalau enggak, ya, Golkar hancur," ujarnya. (Baca juga: Bambang Soesatyo: Peserta Munas Ancol 'Abal-abal')
SYAILENDRA
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Kaget Lihat Jakabaring
Begini Cara 13 Polisi di Kudus Menyiksa Kuswanto
Christine Hakim: Ibarat di Film, Ahok Peran Utama