TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad memastikan tidak akan menarik buku Kurikulum 2013 yang telah beredar. Menurut dia, meskipun kurikulumnya dicabut, buku yang telah dicetak tetap bisa dijadikan referensi. (Baca: Anies Stop Kurikulum 2013, Kepala Sekolah Kecewa)
"Tidak ada istilah buku ditarik, buku-buku itu tetap bisa ditaruh di perpustakaan untuk jadi referensi," kata Hamid ketika dihubungi, Ahad, 7 Desember 2014.
Selain buku yang sudah beredar, ada pula buku Kurikulum 2013 untuk semester depan yang sudah dicetak sebagian. Buku-buku itu, kata Hamid, tetap bisa digunakan meskipun acuan pembelajaran kembali ke Kurikulum 2006 atau lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Baca: Menteri Yohana: Penghentian Kurikulum 2013 Tepat)
Hamid menolak merinci berapa biaya yang sudah dikeluarkan untuk mencetak buku-buku tersebut. "Biar Pak Menteri (Anies Baswedan) saja yang memberi keterangan."
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan menarik kembali Kurikulum 2013 pada Jumat lalu. Keputusan ini, kata Anies, berlaku pada 211.779 sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 kurang dari tiga semester. (Baca: Saran Eks Wamen Soal Penghentian Kurikulum 2013)
Sementara, 6.221 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum ini selama tiga semester diminta untuk terus melanjutkan. Keputusan ini keluar karena masih ditemukan masalah dalam kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendampingan guru, dan kepala sekolah yang belum merata.
Surat pemberitahuan, kata Hamid, sudah dikirimkan pada kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan agar kembali pada KTSP. Dia pun tidak mau memprediksi masalah apa yang mungkin akan timbul setelah keputusan itu ditetapkan.
"Sudah tidak ada opsi lain, ini sudah keputusan menteri," katanya. (Baca: Anies Stop Kurikulum 2013, Ini kata Eks Wamendikbub)
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Terpopuler
'Sikap SBY Jadi Akar Masalah Perpu Pilkada'
Munas Golkar Tandingan Dapat Restu Jusuf Kalla
Anies Stop Kurikulum 2013, Kepala Sekolah Kecewa
Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta
JK Kepada Priyo: Munas Tandingan Golkar Mendesak