Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muhammad Nuh: Kurikulum 2013 Lebih Baik dari KTSP

image-gnews
Seorang siswa SMP Negeri 1 Kota Depok mengeluhkan waktu dan sistem belajar baru dalam penerapan kurikulum 2013 kepada Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan di Depok, 14 November 2014. TEMPO/Ilham Tirta
Seorang siswa SMP Negeri 1 Kota Depok mengeluhkan waktu dan sistem belajar baru dalam penerapan kurikulum 2013 kepada Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan di Depok, 14 November 2014. TEMPO/Ilham Tirta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mempertanyakan dasar pencabutan Kurikulum 2013 dan kembali ke Kurikulum 2006. Menurut dia, dari evaluasi Kemendikbud ditemukan bahwa kompetensi guru lebih baik setelah menerapkan Kurikulum 2013 dibanding kurikulum sebelumnya, yang lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Baca: Serikat Guru Minta Kurikulum 2013 Dihentikan Total)

"Saya punya data hasil uji kompetensi guru (UKG) yang sudah di-publish untuk membandingkan kedua kurikulum itu," kata Nuh yang dihubungi, Ahad, 7 Desember 2014.

Menurut Nuh, hasil UKG pada 2012 berada pada angka 45 dari rentang 100 poin. Sementara itu, ketika dilakukan tes serupa setelah Kurikulum 2013 diterapkan, hasil UKG meningkat menjadi 71. "Artinya guru lebih siap dengan Kurikulum 2013." (Baca: Anies Stop Kurikulum 2013, Kepala Sekolah Kecewa)

Meski demikian, Nuh mengakui, Kurikulum 2013 memberikan kesulitan pada guru. Salah satu yang dikeluhkan guru adalah evaluasi siswa yang harus dilakukan secara kualitatif deskriptif. Artinya, guru harus menjabarkan kinerja siswa dalam kata-kata, tidak hanya angka semata. Kewajiban evaluasi itulah, kata Nuh, yang membuat guru merasa berat.

"Tapi tidak ada yang ringan dalam urusan pendidikan untuk generasi masa depan, guru harus keluar dari zona nyaman," ujar mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya ini.

Memang, kata Nuh, dari hasil UKG pasca-penerapan Kurikulum 2013 masih ada guru yang nilainya 40. Akan tetapi, ada juga guru yang mampu mencapai nilai 80. (Baca: Menteri Yohana: Penghentian Kurikulum 2013 Tepat)

Nuh berpendapat kompetensi guru tersebut masih bisa ditingkatkan dengan pendampingan dan klinik konsultasi guru. Dia juga membantah tudingan bahwa Kemendikbud tidak mengevaluasi KTSP dan langsung menerapkan Kurikulum 2013. Tudingan itu, ujar Nuh, adalah lagu lama yang sudah dijawabnya berulang kali.

"Kalau tidak dievaluasi, bagaimana saya bisa tahu pada KTSP tidak ada pelajaran sejarah, bagaimana saya bisa tahu kalau di KTSP pelajaran bahasa Indonesia diberikan dua jam sementara bahasa Inggris 4 jam." (Baca: Saran Eks Wamen Soal Penghentian Kurikulum 2013)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Terpopuler
'Sikap SBY Jadi Akar Masalah Perpu Pilkada' 

Anies Stop Kurikulum 2013, Kepala Sekolah Kecewa 

Munas Golkar Tandingan Dapat Restu Jusuf Kalla

Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta 

JK Kepada Priyo: Munas Tandingan Golkar Mendesak


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Serial Ellyas Pical: Potret Sang Legenda yang Membangkitkan Gairah Tinju

4 hari lalu

Foto poster Serial Ellyas Pical. Foto: Falcon Pictures.
Serial Ellyas Pical: Potret Sang Legenda yang Membangkitkan Gairah Tinju

Serial Ellyas Pical memiliki kualitas produksi yang tinggi, terlihat dari sinematografi yang indah, set yang detail, dan kostum yang otentik.


Christine Hakim Menangis Perankan Ibunda Ellyas Pical: Tak Tega Pukuli Petinju Legendaris

14 hari lalu

Christine Hakim saat menghadiri keterangan pers peluncuran serial Ellyas Pical. Foto: Falcon Pictures.
Christine Hakim Menangis Perankan Ibunda Ellyas Pical: Tak Tega Pukuli Petinju Legendaris

Christine Hakim mengaku adegan dalam series itu yang membuatnya terenyuh dan sedih ketika harus menghukum Ellyas Pical.


7 Film Pendek Terbaru di Bioskop Online, tentang Kesehatan Mental hingga Time Travel

14 hari lalu

Reza Rahadian dalam film TRIS. Dok. Bioskop Online
7 Film Pendek Terbaru di Bioskop Online, tentang Kesehatan Mental hingga Time Travel

Salah satunya film pendek yang dibintangi Reza Rahadian dan Christine Hakim, mempertanyakan kewarasan seseorang ketika bersama keluarganya.


Joko Anwar Satukan Pemenang Piala Citra FFI dalam Film Siksa Kubur

14 hari lalu

Beberapa pemain film Siksa Kubur karya sutradara Joko Anwar: (kiri ke kanan) Reza Rahadian, Jajang C. Noer, Slamet Rahardjo, Christine Hakim, Arswendy Bening Swara. Dok. Come and See Pictures
Joko Anwar Satukan Pemenang Piala Citra FFI dalam Film Siksa Kubur

Joko Anwar menjelaskan alasannya menyatukan para pemain dan kru film langganan Piala Citra untuk terlibat di film barunya, Siksa Kubur.


Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

19 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Film Siksa Kubur Karya Joko Anwar Tayang Lebaran 2024, Tema yang Pernah Favorit dalam Komik Era 1980-an

Film Siksa Kubur merupakan kartya Joko Anwar ke-10. Tema ini pernah merakyat pada era 1980-an, komiknya dulu dijual seharga Rp 200.


Berkat Kemampuan Aktingnya, Christine Hakim Masuk Forbes 50 Over 50: Asia 2024

19 Januari 2024

Christine Hakim saat ditemui usai acara Pameran batik era Soekarno di Sarinah, Jumat, 24 November 2023/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita
Berkat Kemampuan Aktingnya, Christine Hakim Masuk Forbes 50 Over 50: Asia 2024

Dijuluki Grand Dame perfilman Indonesia, Christine Hakim masuk dalam jajaran 50 Over 50: Asia 2024 berkat kemampuan aktingnya yang diakui dunia.


Prilly Latuconsina Raih Piala Citra Pertama Lewat Film Budi Pekerti di FFI 2023, Ini Beberapa Filmnya

17 November 2023

Prilly Latuconsina/Foto: Instagram/Prilly Latuconsina
Prilly Latuconsina Raih Piala Citra Pertama Lewat Film Budi Pekerti di FFI 2023, Ini Beberapa Filmnya

Prilly Latuconsina meraih Piala Citra pertamanya sebagai pemeran pendukung wanita terbaik di FFI 2023, lewat film Budi Pekerti. Ini beberapa filmnya.


Aktor yang Pernah Berperan Pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Roy Marten Berlakon Siapa?

1 November 2023

Film Soekarno. Foto: Netflix
Aktor yang Pernah Berperan Pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Roy Marten Berlakon Siapa?

Berikut sederet aktor yang pernah mainkan peran sosok pahlawan, Ario Bayu sebagai Sukarno, Dian Sastro menjadi RA Kartini, Roy Marten berlakon siapa?


Madani Film Festival 2023 Angkat Perjalanan Setengah Abad Karier Christine Hakim

11 Oktober 2023

Christine Hakim dan Slamet Rahardjo dalam film Di Balik Kelambu (1982)
Madani Film Festival 2023 Angkat Perjalanan Setengah Abad Karier Christine Hakim

Christine Hakim telah memberikan warna dan energi bagi kemajuan ekosistem industri film tanah air.


Kelas Akting Bersama Christine Hakim di Jakarta Film Week 2023, Ini Syaratnya

10 Oktober 2023

Christine Hakim. TEMPO/Rully Kesuma
Kelas Akting Bersama Christine Hakim di Jakarta Film Week 2023, Ini Syaratnya

Peserta yang terpilih nantinya berkesempatan untuk ikut membedah perjalanan keaktoran Christine Hakim dalam kelasnya.