TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyetujui keputusan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menyetop pelaksanaan Kurikulum 2013. Alasannya, belum semua sekolah di Ibu Kota siap menerapkan kurikulum tersebut.
"Saya kira keputusan menteri sudah tepat," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Senin, 8 Desember 2014. (Baca: Kurikulum 2013 Distop, Separuh Buku Sudah Dicetak)
Ahok menuturkan sekolah dapat kembali menerapkan Kurikulum 2006 sambil menunggu pembahasan sistem selanjutnya. Selain itu, peningkatan kualitas guru menjadi prioritas utama yang harus dilakukan menjelang penerapan kurikulum baru. "Kalau tak siap, untuk apa dipaksakan?" kata Ahok. (Baca: Kurikulum 2013 Distop, M. Nuh: Maunya Kerja Ringan)
Menteri Anies, Jumat pekan lalu, menarik Kurikulum 2013 di sejumlah sekolah yang belum siap menerima kurikulum tersebut pada semester genap mendatang. Sebanyak 201.779 sekolah dasar dan menengah yang menerapkan Kurikulum 2013 kurang dari tiga semester bakal kembali menggunakan Kurikulum 2006.
Adapun 6.221 sekolah dasar dan menengah masih menggunakan Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan nantinya akan mengevaluasi penerapan kurikulum baru di sekolah-sekolah percontohan tersebut. Hasil evaluasi akan menentukan kelanjutan penerapan kurikulum itu.
LINDA HAIRANI
Terpopuler:
Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta
Begini Cara 13 Polisi di Kudus Menyiksa Kuswanto
Usul BPJS Jadi Kartu Subsidi, Anang Dibilang Lucu
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung
Dituduh Rampok, Pria Ini Disiksa 13 Polisi