TEMPO.CO, Madiun - Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sebagian besar sekolah, menyisakan kebingungan di daerah-daerah. Di Madiun, Jawa Timur, misalnya, para kepala sekolah dikumpulkan untuk menyatukan langkah.
Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kota Madiun, Suyoto mengatakan pihaknya mengumpulkan kepala sekolah dari berbagai jenjang untuk melakukan koordinasi. "Kami berbagi dulu dengan teman-teman kepala sekolah dan dewan pendidikan. Hasilnya akan digunakan sebagai bahan untuk rapat di provinsi," katanya.
Kebingungan di antaranya diungkap Martini, Kepala Sekolah Dasar Negeri 03 Klegen, Kecamatan Kartoharjo. Dia mengatakan ada ketidakseragaman sistem pengajaran yang dipilih di antara dia dan rekan-rekannya. "Yang ikut ke sana ke sana (Kurikulum 2013), yang ke sini ke sini (Kurikulum 2006)," ujar Martini, Senin, 8 Desember 2014.
Menteri menginstruksikan Kurikulum 2013 hanya tetap dijalankan oleh sekolah-sekolah yang menjadi percontohan atau sudah tiga semester menerapkannya. Sisanya kembali ke Kurikulum 2006.
Tapi Martini punya pendapat berbeda. "Menurut saya lebih baik keduanya disinkronkan dan diterapkan sehingga bisa mempermudah pendidik menjalankan tugas," katanya.
Kepala SD Negeri 01 Manguharjo, Kecamatan Manguharjo, Djoko Pramono, mengatakan pembatalan Kurikulum 2013 akan mampu mengurangi kendala yang selama ini terjadi. Saat menjelang pelaksanaan tahun ajaran 2014/2015, Juli lalu, misalnya, buku-buku terlambat terdistribusi dan baru diterima pihak sekolah pada akhir Agustus hingga awal September.
Tapi, sekali pun terjadi kendala, Djoko menilai penerapan Kurikulum 2013 lebih bagus dibandingkan dengan 2006. Kurikulum terbaru dinilainya menuntut guru dan siswa lebih kreatif. "Namun, harus didukung dengan kompetensi guru, pelatihan, dan sarana yang lengkap," katanya.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Terpopuler
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung
Christine Hakim: Ibarat di Film, Ahok Peran Utama
Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo
Munas Golkar di Ancol, Kubu Ical: Hentikan!