TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menambah tiga direktur baru. Dengan demikian, saat ini Pertamina memiliki tujuh direktur yang ditunjuk oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara. (Kata Rini, Ini Tugas Direksi Pertamina yang Baru)
Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno mengatakan tiga direktur baru tersebut yakni Rahmat Hardadi yang menjabat Direktur Pengolahan, Syamsu Alam (Direktur Hulu), dan Dwi Haryoto (Direktur Sumber Daya Manusia). Syamsu dan Rahmat berasal dari Pertamina, sedangkan Dwi Haryoto dari eksternal. "Direksi ditambah karena jumlah sebelumnya ternyata tidak memadai," kata Rini di kantornya, Senin, 8 Desember 2014.
Kementerian BUMN sebelumnya menunjuk Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama Pertamina menggantikan Karen Agustiawan yang mundur per 1 Oktober 2014. Dwi sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero). Bersama Dwi, ada beberapa direktur baru lain, yaitu Yeni Handayani sebagai Direktur Energi Baru, Arif Budiman (Direktur Keuangan), dan Ahmad Bambang (Direktur Marketing and Retail). (Direksi Pertamina Dipangkas, Apa Alasannya?)
Rini mengatakan jajaran direksi ini akan mendukung langkah Pertamina yang memiliki banyak aktivitas baru pada masa mendatang. Menurut dia, penambahan anggota direksi tersebut dilakukan atas usul Dwi Soetjipto serta hasil konsultasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Meski ada tambahan tiga direktur, menurut Rini, jajaran direksi baru ini tetap lebih efisien ketimbang sebelumnya, saat Pertamina dijalankan oleh sembilan direktur. "Ada beberapa prioritas yang harus diselesaikan, antara lain finalisasi Blok Mahakam," ujar Rini. (Pengamat Pesimistis Lihat Direksi Baru Pertamina)
Menteri Energi Sudirman Said mengatakan komposisi direksi Pertamina saat ini sudah ideal. Selain ada kombinasi antara generasi muda dan senior, keberadaan direktur dari lingkup internal dinilai cukup baik. Sudirman meminta direksi yang baru bekerja sama dengan Tim Reformasi Tata Kelola Migas khususnya dalam meningkatkan kredilibitas Pertamina. "Ini tim yang solid. Saya meminta direksi baru bekerja profesional dan terhindar dari intervensi," katanya.
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler:
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung
Christine Hakim: Ibarat di Film, Ahok Peran Utama
Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo