Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sisi Gelap Liburan Siswa Australia di Bali

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Seorang gadis pelajar Australia yang disebut
Seorang gadis pelajar Australia yang disebut "Schoolies" berpesta di sebuah klub malam di Kuta, Bali, 26 November 2014. Tahun ini, sekitar 6,000 pelajar berdatangan ke Bali untuk merayakan "Pekan Schoolies', yang merupakan akhir tahun pelajaran di negaranya. Agung Parameswara/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah siswa asal Australia mengisi liburan sekolahnya di Bali dengan cara yang tak biasa. Mengutip laporan The Sydney Morning Herald berjudul "Schoolies in Bali: rite of passage or reckless booze-fest?" pada Jumat, 5 Desember 2014, para remaja itu masuk ke klub malam, minum minuman keras, dan berkendara ugal-ugalan.

Seorang koodinator Red Frogs, lembaga yang memberi pendampingan kepada para pengkonsumsi alkohol dan narkoba, khususnya anak muda, Paul Mergard, mengatakan para relawan lembaga ini sudah terbiasa mendapati kelakuan para remaja setelah berpesta. "Ada yang muntah, menangis, berkelahi, dan kecopetan," kata Mergard. "Namun ada juga beberapa siswa yang berperilaku baik."

Usia para siswa itu, menurut Mergard, sekitar 13-18 tahun. "Itu adalah usia yang pas untuk merayakan sesuatu dengan teman-teman seumur," katanya. "Perkembangan di usia ini penting karena menjadi basis transisi menuju kehidupan dewasa."

Menurut laporan Sydney Morning Herald, para siswa itu sampai mabuk, merajah tubuh dengan tato, dan ada pula yang tampak bersedih, kemungkinan karena duit di rekeningnya tandas untuk hura-hura. (Baca: Sensasi Gowes Menyusuri Pedesaan di Bali)

Laporan itu memasang foto tentang cara para siswa mengisi liburan. Misalnya, ada pelajar Australia yang sedang mabuk mengendarai sepeda motor. Mereka berkendara dengan bertelanjang dada dan tanpa helm. (Baca: Diberitakan Bali Jadi "Neraka", Gubernur Malah Senang)

Ada pula foto sejumlah remaja berderet dengan posisi tiduran di pinggir kolam renang. Mulut mereka terbuka, sedangkan seorang temannya menuangkan minuman keras. Sebagian remaja juga tampak menari di jalan utama di Legian sembari bermain genangan air saat hujan deras. (Baca: Empat Desa di Bali Jadi Model Ekowisata Secara Nasional)

Ketika berjalan di sepanjang Jalan Legian--pusat kehidupan malam di Kuta--wartawan SMH ditawari berbagai obat terlarang oleh penduduk lokal, seperti gulma, jamur ajaib, valium, kokain, dan ekstasi. Mereka juga ditawari alkohol yang terbuat dari bahan murah alias miras oplosan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang pelajar yang sedang berlibur, Bernadette Clarke, 18 tahun, dari Jervis Bay menuturkan semua orang yang tahu kalau dia akan pergi ke Bali pasti berpesan agar berhati-hati. "Saya dapat petuah yang sama berulang-ulang. Jangan lakukan ini, jangan lakukan itu," ujar Clarke.

Untuk mencegahnya berbuat yang tak diinginkan, Clarke mengaku ibunya turut serta dalam liburan. "Saya kira dia hanya ingin memastikan saya baik-baik saja," katanya. Namun, menurut Clarke, ibunya tak terus-menerus mengawasinya. Ibunya berada di hotel yang jauh dari keramaian pesta liburan sekolah.

Karla Sheppard dari Wollongong juga berlibur ke Bali bersama putrinya Chloe, 17 tahun. Sheppard berujar, sesekali kebebasan perlu diberikan kepada anak muda. "Sebab, saya tahu, kalau melarang mereka berbuat ini dan itu, mereka tetap akan melakukannya di belakang atau tanpa sepengetahuan kami," ujar Sheppard. "Kami hanya berharap mereka tak bertingkah konyol."

SMH | RINI K.

Topik terhangat:

Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta
Munas Golkar Tandingan Dapat Restu Jusuf Kalla
Begini Cara 13 Polisi di Kudus Menyiksa Kuswanto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Saksi mata merekam detik-detik serangan di Melbourne, Australia.[Dailymail.co.uk]
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.


Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Seorang pria berenjata pisau melawan polisi setelah meledakan mobil dan menikam tiga orang pejalan kaki di Melbourne, Australia.[Twitter Chris Macheras via Mirror.co.uk)
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.


Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images
Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.


Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk
Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.


Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

gvpedia.com
Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.


4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray
4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.


Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Gladys Berejiklian. youtube.com
Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.


Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.


Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

REUTERS/Alex Domanski
Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.