Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nikmatnya Kopi Daun dalam Tempurung Kelapa  

image-gnews
Seorang penjual menuang kopi yang terbuat dari daun kopi di sebuah warung di Kabupaten Padang Panjang, Sumatera Barat, 30 November 2014./Tempo/Ika Ningtyas
Seorang penjual menuang kopi yang terbuat dari daun kopi di sebuah warung di Kabupaten Padang Panjang, Sumatera Barat, 30 November 2014./Tempo/Ika Ningtyas
Iklan

TEMPO.CO, Padang Panjang - Sajian kopi dari biji kopi barangkali sudah sering Anda nikmati. Tapi bagaimana jika menikmati kawa daun alias kopi dari daun? Ya, kopi daun hanya bisa Anda nikmati di Sumatera Barat. Salah satunya di Pondok Lemang dan Kawa Daun Pak Pangeran di Kabupaten Padang Panjang.

Pondok Pak Pangeran ini cukup strategis--berada di jalan perbatasan Kabupaten Padang Panjang dan Kota Bukittinggi. Setiap hari, ratusan orang datang ke pondok ini untuk menikmati segarnya kawa daun.

Kopi daun memang terbuat dari daun kopi arabika yang disangrai hingga menghitam. Daun kopi kemudian dimasukkan ke air mendidih hingga berwarna hitam seperti kopi. Yang membedakan dengan kopi lainnya adalah kopi daun ini disajikan dengan tempurung kelapa. Dengan begitu, aroma kopi menjadi lebih harum dan menambah kenikmatan.

Kopi daun ini adalah tradisi masyarakat Sumatera Barat sejak era kolonial Belanda. Saat itu, penduduk dilarang menikmati kopi dari biji meski Belanda memaksa penduduk menanam kopi. Akhirnya, penduduk berinisiatif mengolah daun kopi agar tetap bisa merasakan kopi.

Kopi daun di Pondok Pak Pangeran disajikan bersama lemang dan durian. Lemang terbuat dari tape dan ketan yang dibakar di dalam bambu. Sajian tradisional ini cocok untuk disantap saat siang hari. Satu porsi kopi daun dan lemang ini dihargai Rp 10 ribu.

Pemilik Pondok Kawa Daun, Pangeran, mengatakan setiap hari sedikitnya 200 cangkir kopi daun terjual. Pangeran menghabiskan dua karung daun kopi arabika yang dipasok oleh sejumlah petani di Sumatera Barat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Pangeran, selain segar, kopi daun banyak diminati karena diyakini punya khasiat dapat menyembuhkan kolesterol, darah tinggi, dan panas dalam.

Heppy, salah satu pembeli dari Padang, mengatakan selalu meminum kopi daun sepekan sekali. Dia selalu mampir menikmati kopi daun dalam perjalanan menuju Bukittinggi. Menurut dia, kopi daun cukup nikmat dan menyegarkan untuk menghilangkan dahaga di siang hari.

IKA NINGTYAS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kopi Dingin atau Panas, Mana Lebih Baik Manfaatnya?

15 Juli 2018

Secangkir kopi bersama filosofinya di Kafe and Bakery Soulbytes, Seminyak, Bali. (Foto: Instagram @soulbytesbali)
Kopi Dingin atau Panas, Mana Lebih Baik Manfaatnya?

Anda lebih suka minum kopi dalam keadaan panas atau dingin? Simak perbedaan manfaatnya.


Saatnya Merayakan Kopi

24 Maret 2018

ilustrasi kopi (pixabay.com)
Saatnya Merayakan Kopi

KOPI Nusantara telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri.


Minum Kopi Bikin Panjang Umur: Mitos atau Fakta? Simak Riset Ini

12 Desember 2017

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Minum Kopi Bikin Panjang Umur: Mitos atau Fakta? Simak Riset Ini

Minum kopi merupakan ritual wajib bagi beberapa orang.


Hari Kopi Dunia, Sudah Tahu Kopi dari Lepehan Kera?

30 September 2017

Ilustrasi kopi. shutterstock.com
Hari Kopi Dunia, Sudah Tahu Kopi dari Lepehan Kera?

Tidak hanya kopi luwak yang biji kopinya sempat dicerna luwak. Toratima pun salah satu kopi yang sempat dicerna mamalia seperti kera.


Hari Kopi Sedunia, Ini Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika

29 September 2017

Menu Arabika Bali di Kopirock. John Arif
Hari Kopi Sedunia, Ini Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika

Ini adalah perbedaan kopi robusta dan arabika


Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

29 September 2017

Biji kopi yang usai dipanes, dicuci di
Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

Hari Kopi Sedunia sangat sayang dilewatkan tanpa belajar seluk-beluk perkopian, termasuk meroasting.


Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

29 September 2017

Biji kopi yang usai dipanes, dicuci di
Hari Kopi Sedunia, Tip Meroasting Biji Kopi Sesuai Selera

Hari Kopi Sedunia sangat sayang dilewatkan tanpa belajar seluk-beluk perkopian, termasuk meroasting.


Hari Kopi Sedunia, Apa Saja Cita Rasa Kopi?

29 September 2017

Kopi Indonesia dari berbagai daerah di First Crack Coffee Sunter. TEMPO | Astari Pinasthika Sarosa
Hari Kopi Sedunia, Apa Saja Cita Rasa Kopi?

Kebanyakan orang menilai kopi hanya dengan ?enak, pahit, mantap?. Padahal masih banyak cita rasa yang ditawarkan berbagai jenis kopi di Indonesia.


4 Langkah agar Kopi Tubruk Mencapai Taraf Nikmat Maksimal

10 September 2017

Ilustrasi kopi. TEMPO/Nita Dian
4 Langkah agar Kopi Tubruk Mencapai Taraf Nikmat Maksimal

Tip Trainer dari Barista Indonesia Coffee Academy dan Sekretaris Bidang Pelatihan dan Bisnis Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia.


Setelah 20 Menit dari Seduhan, Rasa Kopi Tubruk akan Berubah

10 September 2017

TEMPO/Sudaryono
Setelah 20 Menit dari Seduhan, Rasa Kopi Tubruk akan Berubah

Kopi yang sudah dingin, ekstrasi kafeinnya akan semakin banyak keluar.