TEMPO.CO, Yogyakarta - Panitia konser musik Gropyokan Korupsi untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia tak memungut biaya untuk tiket masuk. Sebagai ganti tiket, penonton diwajibkan memakai topeng tikus untuk masuk ke area konser di Stadion Kridosono, Yogyakarta. "Sore nanti, yang masuk mulai kami screening," kata panitia konser, Agung Kurniawan, Selasa siang, 9 Desember 2014. (Baca: Hari Antikorupsi, Teater Gandrik Pentas Lagi)
Konser akan dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Lima grup musik akan memeriahkan acara itu. Mereka adalah Superman is Dead, Shaggy Dog, Navicula, Gigi, dan Jogja Hip Hop Foundation. Sebagai puncak acara pementasan, penonton akan diajak memproklamirkan dukungan antikorupsi. Rencananya, pembacaan teks proklamasi itu akan dipimpin Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. (Baca: Hari Anti Korupsi, KPK Berpesan Khusus Pada Jokowi)
Ia menuturkan masyarakat bisa membuat sendiri topeng tikus sesuai dengan kreasi. Namun panitia juga menyediakan desain topeng dan bisa langsung diunduh dari laman www.jujurbarengan.com. "Kami juga menyediakan," ujarnya.
Memilih tema "Korupsi adalah Kita", konser ini ingin mengajak warga memandang korupsi dari sudut berbeda. Jika selama ini korupsi dimaknai berasal dari "luar", kini masyarakat diajak menyadari perilaku koruptif menjadi bagian dari budaya. Jadi, pemakaian topeng dan kemudian melepaskannya setelah memproklamirkan diri antikorupsi merupakan simbol meninggalkan perilaku koruptif.
Sebelum memulai konser, panitia menggelar pawai dari Jalan Solo hingga Stadion Kridosono. "Gropyokan" merupakan kata yang lazim ditemui di kalangan petani. Kata itu biasa digunakan dalam tradisi gotong-royong memburu tikus yang menyerang padi di sawah.
ANANG ZAKARIA
Berita Lain
Ini Cara Polisi Meringkus Perampok di Taksi Putih
Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Ikan Cina
Skenario Nasib Dua Golkar Menurut Menteri Laoly