TEMPO.CO, Jakarta: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Golkar, Agun Gunandjar, menyebut ada surat suara yang ketlisut dalam pemilihan ketua umum. "Tapi tidak berdampak signifikan," ujarnya seusai musyawarah nasional di Hotel Mercure, Ancol, Senin, 8 Desember 2014. (Baca: Terjebak Macet, Agung Tak Ikut Lapor Kepengurusan)
Dalam pemilihan ketua umum tersebut, Agung Laksono unggul dengan 147 suara. Dua kandidat lainnya, yaitu Agus Gumiwang Kartasasmita dan Priyo Budi Santoso masing-masing mengantongi 71 dan 77 suara. Panitia menemukan satu suara abstain dalam pemilihan itu.
Ada 292 pemilih. Namun jika angka suara ketiga kandidat dijumlah, ditambah satu suara abstain, angkanya mencapai 296, melampaui jumlah pemilih. Agun menjelaskan panitia sudah berdiskusi dengan para kandidat mengenai surat suara yang ketlisut itu, dan ketiganya tidak mempersoalkan. Bakal calon ketua umum harus meraih minimal 97 suara. (Baca: Skenario Nasib Dua Golkar, Menurut Menteri Laoly)
Penghitungan yang dilakukan selama sekitar satu jam di Ballroom Krakatau, Hotel Mercure, berakhir pada 00.49 WIB. Meski dilakukan dinihari, para peserta tetap ramai meneriakkan nama kandidat yang dijagokan.
Saat panitia membaca satu suara abstain, para peserta berteriak "Huuuu..."
Dalam pembacaan suara, panitia beberapa kali melakukan kesalahan. Misalnya, suara yang diberikan untuk Priyo, sempat dibacakan sebagai suara untuk Agus. Karena tidak boleh mendekati papan penghitungan, para peserta lantas mengerumuni seorang wartawan yang melakukan penghitungan, bersamaan dengan pembacaan suara oleh panitia. (Baca: Skenario Nasib Dua Golkar, Menurut Menteri Laoly)
MARIA YUNIAR
Terpopuler
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung
Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo
Alasan Agung yang Ngotot Tolak Islah dengan Ical
Setelah Ical, Agung Laksono Jadi Ketua Umum Golkar
Golkar Hancur, Ical dan Agung, Siapa Arang dan Abu